Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Bebas Flu Berkat Obida, Ngeblog Kembali Lancar

Awal tahun biasanya selalu dimulai dengan semangat baru yang menggebu - gebu. Berbagai daftar keingingan dibayangkan dan berharap bisa diwujudkan satu demi satu. RESOLUSI. Begitulah kita menyebutnya. Ada yang membuat banyak daftar, kemudian ditulis dan ditempel di dinding kamar, sebagai pengingat dan penyemangat untuk terus bergerak mewujudkan keinginannya itu. Ada juga resolusi abadi yang terus menerus ditulis sepanjang tahun karena tak kunjung terlaksana juga. Seperti suamiku dengan resolusi dietnya..hahaha. Setiap tahunnya tak banyak daftar resolusi yang kubuat. Dalam membuat resolusi biasanya aku hanya mengikrarkannya dalam hati. Meskipun banyak keinginan, biasanya aku hanya berfokus pada hal yang menjadi prioritas utamaku. Contohnya seperti saat resolusi mencari jodoh di tahun 2011 lalu. Saat itu yang kupikirkan hanyalah, "Pokoknya tahun ini harus dapat jodoh, terus nikah". Sebelumnya aku tak pandai dalam masalah percintaan, dan juga belum pernah pacaran. Mungkin

Menghadapi Anak Tantrum

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat sebuah pemandangan disebuah tempat perbelanjaan yang membuat sedih sehingga jadi ingin menulis artikel ini. Ketika sedang berjalan melewati sebuah kios ada seorang anak mungkin sekitar umur 3 tahunan sedang menangis meraung - raung entah apa sebabnya. Sepertinya si anak sedang menangis tantrum. Apa si ibu malu atau sedang lelah, tapi wajahnya terlihat kesal dengan tingkah anak yang tak kunjung berhenti menangis. Mungkin sudah hilang kesabaran, akhirnya si ibu pun menyeret dengan kasar si anak menjauh dari tempat mereka berdiri. Saya yakin sejuta ibu yang lain pernah mengalami, anak yang tadinya anteng, nurut, lucu dan menggemaskan mendadak jadi gampang mengamuk, gampang marah, lebih rewel atau tiba - tiba menangis tanpa sebab yang jelas. Kalau sudah menangis kadang sambil menjerit - jerit, memukul mukul dan susah untuk ditenangkan. Lamanya menangis juga gak semenit dua menit, tapi bahkan bisa tahan hingga sejam. Dalam dunia parenting

Marugame Udon dan Tempura, Botani Square Bogor

Kalo lewat restoran Marugame Udon di area food court.nya Botani Square, jika beruntung kita akan disuguhi pemandangan seorang koki yang sedang asyik membuat adonan udon pake tangan. Iya, udon yang disajikan di restoran Marugame ini dibuat dadakan pake tangan, jadinya fresh. Kebayangkan gimana nikmatnya makan udon fresh? Waktu pertama kali makan disini, kami sekeluarga dengan pedenya langsung masuk terus mencari tempat duduk. Tapi celingak celinguk nungguin pelayan kok nggak datang2. Waktu lihat orang - orang pada ngantri di counter saji baru ngeh kalo ternyata kita pesen makannya langsung di counter saji, kayak di Hokben atau Bakso Goendoel favorit. Untung pas lagi sepi, jadi gak gitu malu waktu kita sekeluarga akhirnya berbondong - bondong keluar lagi terus ikut ngantri. Mana duduknya paling belakang pula, hehehe. Selain aneka udon, yang paling membahagiakan buat saya adalah disini juga jual aneka gorengan yang enyak - enyak. Rasanya seperti di syurga. Inginnya sih nyomot semua, tapi

Review Chicken Sumo dan Fatcow Jogja Pasar Anyar

Kalau kita masuk ke dalam Toserba Yogya Bogor Junction, atau saya biasa menyebutnya Jogja Pasar Anyar, maka setelah naik tangga untuk masuk lewat pintu utama, kita akan disambut oleh patung sapi lucu berukuran jumbo. Di bagian pusarnya terdapat tombol berwarna merah yang jika dipencet akan mengeluarkan suara "selamat datang" atau "welcome". Setiap melewati patung ini, anak - anak saya tak pernah absen untuk main - main dulu dengan si sapi sambil pencet - pencet tombolnya. Sayangnya mau ambil foto yang bagus susah banget karena mereka gak bisa anteng. Selain itu letak patungnya sendiri juga di lalu lalang keramaian, sehingga selalu banyak orang di sekitarnya.  [caption width="778" align="aligncenter"] Anake sopo kii?[/caption] Di belakangnya terdapat 2 buah restoran yang berdiri bersebelahan yaitu Fat Cow dan Chicken Sumo. Fatcow dan Chicken Sumo ini memang unit bisnis strateginya Yogya Grup. Jadi meskipun masing - masing punya tampilan khas dan s

Apakah Saya Seorang Blogger?

Sempat lumutan 2 tahun karena asik momong krucil sambil jualan, akhirnya tiba - tiba blog ini mulai update lagi dan duarr.. berderet deret isinya artikel untuk lomba semua (udah gitu kalah semua..bahahaha). Sungguh, sebenarnya saya pun sama sekali tak kepikiran untuk ngeblog lagi. Meskipun dari dulu memang suka menulis, tapi menulisnya untuk menyalurkan pikiran saja.  Dari dulu passion saya sebenarnya pingin punya restoran atau bisnis makanan. Sejak awal memutuskan resign di tahun 2013 demi merawat si kecil hingga tahun lalu pun saya terus berusaha mewujudkan mimpi menjadi mompreneur yang tetap bisa ngasuh anak dari rumah sekaligus punya sampingan. Dari nitip nasi uduk dan gorengan di kantor suami, jualan bandeng presto, usaha nugget non msg hingga nitip tahu bakso ke warung pun saya lakoni. Tapi kesimpulannya cuma 1, usaha makanan seperti ini memang melelahkan, menguras fisik, dan bikin anak sedikit terlantar. Akhirnya karena 1 dan lain hal akhirnya saya memutuskan untuk berhenti jual

Telon dan 3 anaknya

Sepagian ini mama sukses dibuat capek teriak - teriak karena kehadiran 4 makhluk ini. 4 makhluk maksudnya 1 mama kucing dan 3 anaknya. Sebenernya si mama kucing atau sebut saja si Telon sering nongkrong di rumah kami bersama 1 temennya. Kadang - kadang kalo ada kepala ikan atau tulang - tulang ayam kita suka kasi makan ke mereka juga. Pokoknya asal mereka gak p*p atau p*p*s dirumah, kita seneng2 aja kedatangan para kucing, karena mama dan ayah basicly emang penggemar kucing. Beberapa hari ini kita emang dibikin penasaran sama Telon yang perutnya udah menggelambir pertanda sudah melahirkan. Kadang dia suka kita ajak ngobrol "Anakmu dimana Lon, ajak main lah, kenalin sama kita - kita." . Bercanda aja maksudnya. Eeeeh ternyata beneran diboyong ke rumah pagi tadi. Beda sama waktu single dulu, sekarang mama udah wegah ngerawat kucing karena tugas negara udah banyak. Gimanapun juga kalo mau miara kucing butuh totalitas. Rajin dimandiin, rutin ngasi makan, mikirin p*p p*p*snya supa