Skip to main content

Telon dan 3 anaknya



Sepagian ini mama sukses dibuat capek teriak - teriak karena kehadiran 4 makhluk ini. 4 makhluk maksudnya 1 mama kucing dan 3 anaknya. Sebenernya si mama kucing atau sebut saja si Telon sering nongkrong di rumah kami bersama 1 temennya. Kadang - kadang kalo ada kepala ikan atau tulang - tulang ayam kita suka kasi makan ke mereka juga. Pokoknya asal mereka gak p*p atau p*p*s dirumah, kita seneng2 aja kedatangan para kucing, karena mama dan ayah basicly emang penggemar kucing.

Beberapa hari ini kita emang dibikin penasaran sama Telon yang perutnya udah menggelambir pertanda sudah melahirkan. Kadang dia suka kita ajak ngobrol "Anakmu dimana Lon, ajak main lah, kenalin sama kita - kita." . Bercanda aja maksudnya. Eeeeh ternyata beneran diboyong ke rumah pagi tadi. Beda sama waktu single dulu, sekarang mama udah wegah ngerawat kucing karena tugas negara udah banyak. Gimanapun juga kalo mau miara kucing butuh totalitas. Rajin dimandiin, rutin ngasi makan, mikirin p*p p*p*snya supaya nggak ngganggu tetangga. Mirip2 sama kayak ngasuh anak. Kucing main silakan, tapi kalo ngerawat enggak deh. Karena pasti bikin rempong.

Dan beneran terbukti pagi ini ketika Telon bawa 3 anaknya. Karena empati dan anginnya lagi kenceng, akhirnya mama kasih kardus buat alas mereka. Kasian juga kan, mana bapaknya gak tau kemana. Kerempongan yang sebenarnya adalah ketika anak - anak melihat pemandangan 3 anak kucing dalam kardus. Sesuai prediksi, mereka langsung HEBOH. Kakak Kira sih masih terkontrol karena udah ngerti. Gak sempet main - main juga karena jemputan sekolahnya udah datang. Tapi si adek Una, hadeeeehh tobaaat. Seharian ini entah berapa kali mama teriak

"Adeeeek jangan ditarik2 kucingnya lagi neneeen."

"Adeeek kardusnya jangan didudukiiin."

"Unaaa, gak usah digotong gotong kardusnya ditaruh ajaa."

"Adeeeek, anak kucingnya jangan dimainin nanti mamanya maraaah."

"Aaarrghh.. itu anak kucingnya diapaiiin."

Pokoknya gak bisa meleng bentar deh. Soalnya dek Una mainin kucingnya gak pake perasaan. Entah kakinya ditarik, atau kepalanya yang diangkat. Aduuh, ngilu pokoknya ngliatnya. Jadi ya gak bisa meleng bentar. Baru juga dapet njemur 1 baju tiba - tiba ada suara kucing kejepit gak tau itu diapain sama si adek.

Jadi kehadiran 4 ekor kucing dirumah ini sukses bikin kerjaan rumah pagi ini delay karena sibuk ngawasin adek yang semangat banget nemu mainan baru. Yang biasanya jam 8 pagi rumah udah kinclong, ini masih amburadul.

Mudah2an cepet bosen ya dek, biar situasi kembali aman terkendali. Atau barangkali ada yang mau adopsi? Hihihi

Comments

  1. Ola...alaa kayak Ayunda yang suka sama kucing....tapi hati-hati ya Una..jangan sampai bulunya masuk ke hidung....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Peduli Kesehatan Diri dan Keluarga, Jadi Smart Milenial Bersama Sequis Life

Bagi yang sudah merasakan manfaatnya, asuransi kesehatan saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sama pentingnya seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat atau resiko kesehatan atas penyakit tertentu. Namun pemahaman akan pentingnya asuransi kesehatan ini sepertinya belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Termasuk generasi milenial yang katanya melek informasi dan adaptif terhadap teknologi. Padahal asuransi kesehatan memiliki peranan lain, selain melindungi diri dari ancaman kesehatan yang mengintai. Apa saja? Dan, asuransi kesehatan seperti apa yang bisa dijadikan pilihan kaum milenial? Sumber gambar : Pixabay.com Milenial dan Asuransi Kesehatan Menurut Wikipedia, milienial adalah generasi yang lahir antara tahun 1980 – 2000. Jika dihubungkan ke masa sekarang, ternyata generasi milenial ini sebagian besar sedang memasuki masa usia produktifnya. Dan sebagian lagi sedang berancang – ancang memasuki usia produktif. Pada u...

Ketika Timbangan Belanjaanmu Dicurangi

  Assalamualaikum Idul adha sudah berlalu. Tapi toko – toko kelontong di sekitar tempat tinggal mama masih saja banyak yang tutup. Kebanyakan sih pada mudik. Kondisi pandemic yang semakin mengkhawatirkan , tampaknya tak membuat mereka – mereka ini gentar untuk pulang kampung. Termasuk toko sayur langganan mama yang sampai saat ini tak kunjung buka, karena pemiliknya juga sedang mudik . Masalahnya, mang – mang gerobak sayur, tempat alternative buat mama belanja sayur, yang biasa mangkal di pinggir jalan dekat perumahan, juga sama tak kelihatan batang gerobaknya. Mengingat bahan persediaan untuk memasak di kulkas juga sudah mulai menipis, akhirnya mamah bergerilya menyusuri kampung sebelah, mencari kang sayur atau warung sayur yang buka. Dan ketemulah satu toko yang terlihat menjajakan sayur mayur. Memang tak sekomplet toko sayur langganan, tapi karena tak ada pilihan, akhirnya mama putuskan untuk mampir. Dari dekat, penampakan barang – barang yang dijajakan sungguh membuat...

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi...