Melangkah aja dulu. Lalu, teruslah melangkah dan melangkah tanpa kenal lelah. Sampai kamu tiba di tujuan.
AWAL MELANGKAH
Berawal dari video masak yang nekat ku upload. Meski di shoot ala kadarnya dengan hape murahan dan diolah dengan skill editing pas - pasan. Tak disangka, 1.5 tahun kemudian aku bisa mencicipi manisnya gajian dari nge-YouTube.
Awalnya, kupikir di pertengahan tahun 2020 lalu aku bakal punya banyak waktu luang karena si kecil sudah mulai masuk sekolah TK dari pagi hingga siang.
Berpikir untuk memanfaatkan waktu sendiri dirumah saat anak - anak bersekolah. Pada saat itu aku berencana untuk memulai kembali bisnis jualan bandeng presto yang dulu sempat kurintis.
Kenyataannya, gara - gara pandemi yang melanda bumi, aku justru harus membersamai anak - anak selama 24 jam. Menemani mereka yang masih harus menyesuaikan diri dengan sekolah online. Membantu menerangkan materi. Membantu mengerjakan tugas.
![]() |
Kirana dan Aruna |
Rencanaku untuk berjualan otomatis bubar jalan karena memang tidak memungkinkan.
Tugas emak - emak ini juga rasanya semakin berat saja. Padahal hanya dirumah mendampingi anak belajar.
Belum lagi suami yang juga mulai bekerja dari rumah dan sering minta dibuatkan makanan.
Karena pada saat itu aku takut jajan diluar, mau tak mau ya harus ngebulin dapur dari pagi hingga malam.
Saking parnonya dengan Covid dan agar menjaga barang - barang yang masuk ke dalam rumah selalu terjamin higienis. Setiap habis belanja dari supermarket atau tukang sayur pun, barang - barang belanjaan selalu kucuci bersih.
Pastinya capek ya bun. Tapi demi keluarga, capek pun kulawan.
Saking seringnya masak dirumah dan membuat menu mingguan supaya nggak gelagapan ketika ditodong pertanyaan, "Nanti siang makan apa, Ma?". Akhirnya aku terpikir untuk sekalian saja masakannya dibuat video lalu diupload ke YouTube.
Hitung - hitung untuk memenuhi goal-ku untuk jadi IRT produktif di tahun 2020.
Apalagi aktivitas membuat video memasak juga bisa dilakukan dirumah. Pas sekali dengan kondisi pandemi saat itu yang mengharuskan kita untuk di rumah saja.
Nggak jadi berdagang, jadi video kreator YouTube juga boleh.
KONSISTEN ADALAH KUNCI
Dan inilah video pertama yang kuupload di bulan Agustus 2020 di channel YouTube Mama Unakira.
Seperti yang teman - teman lihat, video pertamaku ini jauh dari sempurna. Aku saja kini geli melihatnya karena memang kualitasnya sejelek itu, hehehe.
Saat itu bahkan ada yang menyangsikan niatku karena di YouTube sudah banyak channel - channel masak yang bagus dari segi kualitas gambar, dapur, hingga peralatan masak yang digunakan.
Tapi aku nggak berkecil hati. Kalau harus menunggu punya dapur bagus, ngumpulin peralatan masak estetik dan beli kamera yang canggih dulu. Kapan aku akan mulai melangkah?
Akhirnya aku tetap cuek saja dan terus membuat video masak minim modal dengan peralatan masak yang kupunya. Sambil pelan - pelan belajar dan memperbaiki apa yang kurang.
Pokoknya aku terus upload, upload dan upload video, tanpa melihat berapa jumlah subscriber yang bertambah, atau berapa jumlah jam tayang yang sudah ditonton.
Walaupun capek dan rasanya seperti kerja rodi, karena semua proses dari syuting hingga editing dikerjakan sendiri. Tapi aku nggak merasa rugi. Karena selain dapat konten, aku juga dapat hidangan bergizi untuk keluarga.
Aku juga meniatkan melakukan ini untuk memanfaatkan waktu yang kupunya di dunia dengan sebaik - baiknya. Mumpung masih diberi kesehatan dan tenaga dari Yang Maha Kuasa.
Saat capek dan lelah, penyemangatku datang dari suami yang selalu mendukungku dan anak - anak yang selalu happy dengan masakan - masakan yang aku hidangkan.
Penyemangatku yang lain juga datang dari komentar teman - teman subscriber yang merasa terbantu dan terinspirasi dengan video masakanku. Beberapa juga terus menyemangatiku untuk terus membuat konten.
Membaca komentar - komentar yang menghangatkan hati seperti itu, akhirnya membuat aku semangat dan berusaha konsisten mengupload video.
Hingga akhirnya di bulan September 2021, aku mendapat notifikasi dari YouTube bahwa channel Mama Unakira bisa bergabung dalam YouTube Partner Program atau diijinkan mengajukan proses monetisasi. Karena sudah memenuhi persyaratan, yaitu meraih 1000 subscriber dan 4000 jam tayang dalam jangka waktu 12 bulan.
Seketika aku sujud syukur dan terharu sendiri. Rasanya nggak percaya akun YouTube ku sudah bisa dimonetisasi lebih cepat dari target yang kutetapkan.
Aku jadi semakin meyakini bahwa setiap #langkahkecilhariini yang kita lakukan, bisa membawa kita sampai ke tujuan. Asal terus melangkah, melangkah dan melangkah, tanpa kenal lelah.
Singkat cerita, proses monetisasi akun YouTube Mama Unakira, alhamdulillah berjalan lancar tanpa banyak drama. Ternyata asal kita melengkapi persyaratan dan administrasi dengan hati - hati dan teliti. Proses monetisasi akun YouTube tidak serumit yang aku bayangkan.
Alhamdulillah saat ini aku sudah mencicipi manisnya gajian dari nge-YouTube. Meski hasilnya juga masih biasa - biasa saja, tapi aku tetap bersyukur. Dan berusaha memotivasi diri ini agar terus disiplin dan konsisten membuat konten agar channel YouTube ku terus aktif dan bertumbuh.
MERENCANAKAN DANA PENSIUN DENGAN FLEXI SAVER JENIUS
Rencananya sih, gaji nge-YouTube ku ini mau aku kumpulkan saja untuk jaminan hari tua.
Yang kupikirkan, sepanjang suamiku bekerja menafkahi keluarga, pendapatannya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kami sekeluarga. Jadi ketika suamiku nanti pensiun, gantian uang hasil nge-YouTube ku saja yang dipakai untuk menghidupi kita berdua di masa tua nanti, hehehe.
Untungnya kami tidak punya hutang. Aku dan suami juga bukan tipe orang yang neko - neko dengan tuntutan gaya hidup.
Itu sebabnya aku juga tak terlalu terdesak menggunakan gaji nge-YouTube ku untuk keperluan tertentu, dan memilih untuk ditabung saja untuk dana pensiun.
Nah, ketika Google pertama kali mentransfer gaji nge-YouTube ke rekening Jeniusku, hal pertama yang aku lakukan adalah membersihkan gaji dengan membayar zakat dan sedekah terlebih dahulu.
Sebelum mengenal Jenius, biasanya aku melakukan pembayaran zakat dan sedekah dengan mendatangi gerai layanan penyalur zakat. Atau dengan cara transfer ke rekening badan penyalur zakat.
Setelah mengenal Jenius, membayar zakat dan sedekah jadi lebih mudah karena aku bisa membayar zakat dan sedekah, serta pembayaran lainnya ( bayar listrik, air, tagihan internet, top up saldo e-commerce) dengan klak klik saja melalui fitur Bayar Tagihan.
Untuk pembayaran zakat dan sedekah, Jenius juga menyediakan 3 badan layanan penyalur zakat yang bisa kita pilih lho. Yaitu BAZNAS, Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat.
Selanjutnya setelah selesai membayar zakat, aku membuat tabungan Dana Pensiun dengan fitur Flexi Saver.
Nah, salah satu hal yang paling aku suka di Jenius itu, ya Flexi Saver ini. Karena dengan Flexi Saver kita bisa membuat hingga 3 jenis tabungan yang terpisah dari saldo aktif.
Sejauh ini, aku sudah membuat 2 jenis tabungan di Flexi Saver. Yaitu tabungan umum untuk dana darurat dan keperluan - keperluan lain yang membutuhkan dana di luar kebutuhan sehari - hari. Serta tabungan untuk anak.
Sehingga pas tersisa 1 tabungan Flexi Saver lagi yang akhirnya kugunakan untuk menabung dana pensiun.
Cara membuat tabungan di Flexi Saver juga mudah sekali. Cukup pilih menu Wealth di layar utama aplikasi, kemudian pilih Flexi Saver yang berada di kolom Save It, kemudian buat tabungan, buat nama tabungannya, masukan nominal awal tabungan dan jangan lupa beri gambar supaya menabungnya jadi lebih semangat.
PENTINGNYA MENABUNG DANA PENSIUN UNTUK JAMINAN HARI TUA
Yeayy, akhirnya aku membuat #langkahkecilhariini untuk masa tua nanti dengan membuat tabungan pensiun.
Terus terang, untuk jaminan hari tua sebenarnya aku dan suami sudah menabung dalam bentuk properti. Tapi jaminan hari tua dalam bentuk tabungan dana pensiun baru terpikir kemarin ketika aku mulai mendapatkan gaji dari nge-Youtube.
Dan setelah kupikir - pikir lagi, memang sebaiknya kita memiliki dana pensiun dalam bentuk tabungan dana ya. Karena tabungan dalam wujud properti juga tidak mudah untuk dicairkan ketika kita membutuhkan dana saat masa pensiun tiba.
Tabungan dana pensiun yang dipersiapkan sedini mungkin tentunya akan membantu kita mandiri secara finansial di saat nanti sudah tidak aktif bekerja.
Kalau punya tabungan dana pensiun, kita juga lebih tenang dalam menjalani hari - hari tua, tanpa khawatir memikirkan bagaimana mau menghidupi diri di saat sudah tidak sanggup bekerja lagi.
Aku bertekad agar saat tua nanti tidak bergantung pada orang lain dalam hal finansial, terutama anak - anakku. Karena anak - anak kita ketika memasuki usia produktif nanti tentunya juga memiliki kebutuhan - kebutuhan lain yang harus mereka penuhi.
Itu sebabnya, punya tabungan dana pensiun yang cukup di masa tua, kini jadi salah satu impian yang sedang aku usahakan.
Ketika punya impian, mulailah melangkah. Meskipun itu hanya langkah kecil, tapi terus lakukan dan lakukan hingga sampai di tujuan.
Seperti yang sedang kulakukan saat ini. Dimulai dengan membuat tabungan dana pensiun lewat fitur Flexi Saver Jenius, dengan nominal awal yang mungkin nggak seberapa. Tapi bismillah aja, sedikit demi sedikit, insya Allah lama - lama menjadi bukit.
Doakan ya, supaya channel YouTube ku bisa terus tumbuh, berkembang dan bermanfaat.
Doakan aku juga supaya bisa disiplin menabung, dan tidak tergoda untuk mengutak - atik tabungan pensiunku, hingga tiba masanya nanti aku tidak bisa lagi aktif berkarya.
Terima kasih juga untuk Jenius karena sudah memberikan kemudahan bagiku dalam mengelola keuangan. Sukses selalu.
Comments
Post a Comment