Skip to main content

Review Godong Salam Seafood Ungaran

Libur akhir tahun lalu kami sekeluarga mudik ke kampung halaman mamah di Ungaran. Walaupun cuma seminggu tapi lumayanlah, cukup membuat refresh body dan recharge pikiran. Una Kira jelas happy banget dong, karena selain bisa melepas rindu dengan Uti dan Akung, mereka juga bisa bebas bermain di kebun Akung yang luas dan banyak pepohonannya. Kebetulan pula pohon rambutan akung sedang berbuah. Jadi, Una Kira bisa bebas memetik rambutan sesuka hati. 

Nggak cuma anak - anak, mamah juga happy bangeeet karena bisa wisata kuliner makanan - makanan kelangenan favorit yang selalu bikin ngeces dan kemecer,  seperti tahu campur Ungaran, gablok wonolobo, sayur mangut, dan lain - lain. Makanan - makanan ini cuma bisa dimakan kalau lagi mudik. Jadi seminggu kemarin bener - bener mamah puas - puasin jajan kesana kemari. Sayangnya kemarin nggak sempet difoto - foto karena udah keburu kalap duluan, jadi belum bisa ditulis disini ceritanya, hehe. 

Ngomong - ngomong soal makanan, seperti biasa, kalau sedang kumpul keluarga begini, kami sekeluarga pasti selalu menyempatkan untuk makan - makan bareng di luar.

Berhubung bulan Desember bertepatan dengan bulan kelahiran mamah, jadilah mamah yang traktir keluarga makan - makan. 

Menurut mamah, kota Ungaran dan kabupaten disekitarnya ini sudah seperti kota wisata. Jadi nggak hanya pilihan tempat wisatanya yang cukup banyak macamnya, pilihan tempat kulinernya juga bermacam - macam. Jadinya suka bingung sendiri kalau mau ajak keluarga makan - makan bareng di Ungaran. Namun karena kita perginya berombongan, jadi mamah pingin ajak keluarga makan di tempat yang nyaman buat anak - anak dan orangtua.

Setelah hunting tempat dan minta petunjuk ke mbah google, akhirnya ketemulah tempat yang cocok, yaitu Resto Godong Salam Seafood Ungaran yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 108 Ungaran. Teman - teman nggak akan kesulitan mencari resto ini karena letaknya di Jalur arteri kota Ungaran. Posisinya itu di kanan jalan, kalau kita berangkat dari arah Ungaran kota menuju Bandungan.  

review godong salam ungaran


Dari penampakannya, Resto Godong Salam Seafood Ungaran ini memang cocok untuk makan  - makan bersama keluarga besar. Karena tempatnya besar dan luas, begitupun dengan tempat parkirnya. Pilihan tempat duduknya juga banyak. Bisa di kursi di area dalam resto atau duduk lesehan. Bagi yang ingin makan dengan latar belakang pemandangan alam, Resto Godong Salam Seafood Ungaran juga menyediakan tempat di areal belakang.

review godong salam ungaran
Area parkir luas

review godong salam ungaran
Lengkap dengan mushola

Ternyata Uti dan Akung sudah beberapa kali makan di Godong Salam Ungaran. Dan tempat duduk dengan view pemandangan alam sebenarnya spot favorit Uti. Karena pemandangannya cantik dan anginnya semilir, sehingga bikin betah duduk berlama - lama disana. Tapi karena tempat duduk disana udah penuh banget, akhirnya kami putuskan untuk makan di area lesehan.

Area lesehan yang bentuknya pendopo - pendopo kecil ini juga asyik banget, karena letaknya di tengah - tengah kolam ikan. Jadi sudah pasti Kira dan Una seneng banget.

review godong salam ungaran

review godong salam ungaran
area lesehannya lumayan luas, bisa nongkrong sambil lihat - lihat ikan

Tahu sendiri dong gimana hebohnya anak - anak kalau sudah ketemu kolam ikan. Pada girang berlebihan sampai ada adegan sandal nyemplung ke kolam. Untungnyaa mamah tetap kalem dan tenang sehingga bisa  mengambil sandal yang kecemplung itu dengan elegan.

Di dekat area lesehan juga ada kandang burung. Jadi anak - anak nggak kebosanan menunggu makanan datang, karena selain bisa lihat - lihat ikan, mereka juga bisa tengok - tengok burung.

review godong salam ungaran

review godong salam ungaran

review godong salam ungaran

Pilihan makanannya pun banyak, mulai dari seafood, ayam, sayuran. Rasanya juga enak - enak. Menurut Uti dan Akung yang sudah beberapa kali kesini, setiap makan di Godong Salam rasanya nggak pernah mengecewakan. 

Nah, ini dia menu - menu yang kita pesan waktu kemarin makan di Resto Godong Salam Seafood Ungaran. Tapi sayangnya ada beberapa minuman yang tak terfoto. 

review godong salam ungaran
Nasinya disajikan dalam cething
review godong salam ungaran
Gurame bakar bumbu Godong Salam
review godong salam ungaran
Gurame goreng saus telur asin
review godong salam ungaran
Cumi goreng tepung
review godong salam ungaran
Srimping goreng
review godong salam ungaran
Jamur crispy cabe garam
review godong salam ungaran
Tumis bunga pepaya
review godong salam ungaran
Orak arik jagung telur
review godong salam ungaran
Wedang jahe

review godong salam ungaran
Es godong salam
Sedikit kecele dengan gurame bakarnya, karena mamah pikir rasanya dominan manis kecap, tapi ternyata rasanya berempah gitu. Bisa dimengerti sih, wong judulnya gurame bakar bumbu Godong Salam. Mungkin kalau ingin gurame bakar yang rasanya original itu bisa pilih gurame bakar kecap ya, supaya nggak kecele seperti mamah. Nah, untuk menu ikan - ikanan seperti ini, harganya dibanderol per 100gram. Jadi harganya berbeda - beda tergantung berat ikan. 

So far semua makanannya enak - enak. Bahan bakunya pun terasa baru dan fresh.

Mamah suka jamur crispy. Ayah suka srimping goreng. Kalau Uti paling doyan sama tumis bunga pepayanya, wakakakk.

Es Godong Salamnya enak banget, seger dan ada potongan puding coklat di dalemnya. Tapi sedih banget karena belum ada separo dimakan, kesenggol adek Una dan tumpah semua, huhu.
Harganya standard restoran ya. Untuk 6 dewasa dan 2 anak, total kocek yang kemarin mamah palak ke ayah sekitar 500ribu sekian sudah termasuk pajak. Jadi tarif per orang untuk makan disini kurang lebih 60 sampai 75ribuan. Menurut mamah worthed  dan nggak bikin kapok untuk balik lagi. Karena selain makanannya enak - enak, suasananya juga nyaman, cocok buat makan bareng keluarga besar.

Salam.



Comments

Popular posts from this blog

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi di

Jalan - jalan ke Cibinong City Mall untuk Akhir Pekan yang Menyenangkan

Saat weekdays , pagi - pagi sekali ayah sudah berangkat bekerja. Kirana menghabiskan setengah harinya di sekolah. Sementara saya, sepanjang hari berjibaku dengan berbagai urusan rumah tangga sambil mengasuh Aruna. Rutinitas seperti ini, otomatis membuat family time yang terbangun pada hari kerja sangat terbatas waktunya. Itu sebabnya, kita semua selalu mendamba weekend, bukan? Weekend atau akhir pekan, bagi saya adalah saatnya family time . Dimana semua anggota keluarga bisa berkumpul lengkap dan menghabiskan waktu bersama. Salah satunya dengan pergi jalan - jalan. Dengan segala kepenatan yang begitu terasa saat hari kerja, tentunya semua ingin jalan - jalan saat akhir pekan. Apalagi saya, ibu rumah tangga yang sehari - harinya hanya di rumah saja. Masa iya akhir pekannya nggak kemana - mana? Tentunya sayalah yang paling semangat mengajak orang rumah untuk jalan - jalan. Jalan - jalan keluarga kami itu nggak neko - neko kok. Yang penting membuat

Maksimalkan Cantik Alamimu dengan Perawatan Tubuh Praktis ala Velvy Beauty

Punya suami yang tak romantis itu seringkali membuat diri ini gigit jari. Bayangkan saja, selama 7 bulan pacaran hingga 7 tahun menikah, tak pernah sekalipun ia memberi bunga atau puisi yang sering diharap - harap sang istri.                                         Padahal istrinya ini ingin sekali merasakan berbunga - bunganya hati ketika diberi sekuntum mawar. Setidaknya, setahun sekali lah, pada saat ulang tahun atau wedding anniversary. Meski sudah diberi kode keras, namun tak pernah sekalipun ia mengabulkannya. Sebagai ganti, ia selalu membawa cake ulang tahun untuk dikunyah bersama. Oh my god . Suami saya ini selalu punya pembelaan sendiri kenapa tak pernah mau memberikan bunga untuk istrinya. Katanya, kalau bunga adalah lambang cinta, maka bunga itu pasti layu dan berguguran. Sementara cintanya pada sang istri akan selalu abadi dan berkembang. sumber : tenor.com Kalau sudah bilang begitu biasanya saya langsung balik kanan, pura - pura nggak dengar sambi