Skip to main content

Yuk, Jadi Jenius Kelola Keuangan Bersama JENIUS


Pernahkah kamu mengalami hari – hari dimana penghasilan selalu lenyap begitu saja setiap tanggal tua? Meninggalkan dompet yang kering kerontang di akhir bulan sambil berharap waktu gajian berikutnya segera datang?

Kalau iya, berarti ada yang salah dengan cara kamu dalam mengelola keuangan.

Entah itu jomblo atau berkeluarga, mengelola keuangan adalah hal yang harus mampu dilakukan untuk menciptakan kondisi keuangan yang sehat. Semakin sehat kondisi keuangan, maka akan semakin kuat pula pondasi kita dalam membangun masa depan.

Untuk menciptakan kondisi keuangan yang sehat, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana anggaran. Ini  wajib dilakukan agar kita memiliki gambaran akan kemana saja uang kita mengalir nantinya. Berapa % untuk menabung? Berapa % untuk kebutuhan sehari – hari? Berapa % untuk investasi? Semakin detail tentunya semakin bagus. Selanjutnya tinggal bagaimana caranya agar realita keuangan yang kita atur nanti bisa sesuai dengan rencana anggaran yang sudah dibuat.    

Saat masih menjadi jomblowati dulu, saya memiliki cara mudah dalam mengelola keuangan sehingga bisa selalu menabung setiap bulan.

Ketika waktu gajian tiba hal pertama yang saya lakukan adalah mentransfer sejumlah uang ke rekening khusus tabungan. Setelah menyisakan sedikit dana darurat di rekening gaji, sisa gaji yang lain saya tarik tunai untuk kebutuhan sebulan. Uang tersebut lalu saya pecah dalam 4 amplop untuk kebutuhan per minggu. Dengan demikian, setiap minggu saya harus bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari dengan sejumlah uang dalam amplop tersebut. Cukup tidak cukup ya harus dicukup – cukupkan. Bagi saya, cara ini cukup efektif karena membuat saya bisa menabung sekaligus mengontrol pengeluaran.   

Namun setelah menjalani peran sebagai seorang istri yang merangkap manajer keuangan rumah tangga, cara mengelola keuangan ala jomblowati tersebut sudah tidak relevan lagi untuk keadaan saat ini.

Yang pertama karena sistem pembayaran masa kini sudah sangat digital sehingga saya tak harus selalu menggunakan uang tunai dalam melakukan berbagai transaksi keuangan. Yang kedua karena keuangan dalam rumah tangga itu lebih kompleks. Selain pos – pos pengeluaran lebih banyak, perencanaan tabungan juga bermacam – macam jenisnya. Sehingga cara mengelola keuangan dalam berumah tangga juga sedikit berbeda.

Kalau untuk mengelola keuangan rumah tangga, saya membuat rencana anggaran dengan membagi aliran pengeluaran menjadi 5 bagian

Aliran pengeluaran uang rumah tangga ala Unakira.com


1. Tabungan (tabungan pendidikan, tabungan bulanan)
Saya selalu berusaha membiasakan menabung di awal waktu, bukan menabung apa yang tersisa di akhir bulan. Dengan demikian pos tabungan akan selalu aman. Ketika tabungan bulanan sudah mencapai jumlah tertentu dan tidak dipakai untuk tujuan tertentu, saya bisa mengalokasikannya untuk investasi, seperti membeli reksadana, atau membuka deposito.


2. Biaya tetap tahunan (pajak kendaraan, PBB)
Saya menggunakan sistem arisan untuk mengelola biaya tetap tahunan. Contohnya begini, misalkan iuran biaya tetap tahunan dalam keluarga totalnya 3 juta per tahun, berarti rata – ratanya adalah 250 ribu rupiah perbulan. 250 ribu ini masuk ke pos tabungan terlebih dahulu setiap bulan. Baru ketika jatuh tempo, perpanjangan STNK misalnya, kita bisa membayarkannya dari pos tabungan yang sudah teralokasi dengan biaya tetap tahunan tersebut.

3. Biaya tetap bulanan (biaya sekolah, iuran perumahan, cicilan, sedekah)
Bagi saya, biaya tetap bulanan adalah biaya wajib yang harus segera diselesaikan setelah menabung. Dengan demikian, penghasilan yang tersisa adalah uang yang bisa kita konsumsi untuk kebutuhan sebulan tanpa harus memikirkan biaya - biaya lainnya.

4. Biaya kebutuhan bulanan (belanja supermarket, kuliner, hiburan)
Biaya ini selalu disetel pas dan cukup untuk kebutuhan sebulan. Jadi ketika ada keinginan belanja online seperti membeli gamis, baju anak, dan lain – lain saya biasa mengambilnya dari pos tabungan. Dengan catatan, nilainya tak boleh lebih dari separuh jumlah tabungan bulanan. Sebelum membeli pun hatus dievaluasi terlebih dahulu segi kebutuhan dan kemanfaatannya. Jika hanya sekedar keinginan saja, maka saya akan berusaha menundanya. Sedangkan untuk pembelian barang diluar kebutuhan bulanan yang nilainya besar seperti ganti lemari, ganti laptop atau liburan, saya biasanya menabung terlebih dahulu, atau menunggu gaji bonusan. 

5. Biaya bulanan suami (transportasi, uang makan, uang jajan)
Untuk biaya bulanan suami, biasanya saya mengalokasikan kebutuhannya dalam bentuk uang cash yang diberikan setiap minggu.

 

Merencanakan itu memang mudah banget ya, tapi pelaksanaanya terkadang sulit. Mengelola keuangan itu butuh disiplin dan menahan diri, karena penghasilan bulanan jumlahnya terbatas, sedangkan keinginan manusia hampir tak ada batasnya.

Meski sudah merencanakan pengeluaran sedemikan rupa, tak jarang pengeluaran kita masih bocor juga. Entah itu karena khilaf, atau karena hal – hal tak terduga lainnya. Apalagi untuk kamu yang rekening gajinya bercampur dengan tabungan. Melihat nominal uang dengan jumlah lumayan yang tertera di rekening tentunya membuat kita merasa aman dalam berbelanja sesuatu sehingga tanpa sadar malah menggerus tabungan.

Tapi kalau pakai Jenius, mengelola keuangan jadi lebih mudah karena Jenius ini memiliki berbagai fitur yang dapat membantu berbagai keperluan transaksi keuangan kita hanya lewat 1 aplikasi saja.


Tampilan awal aplikasi Jenius


Ngomong - ngomong, Jenius adalah produk perbankan berbasis digital dari BTPN yang segala transaksinya dilakukan lewat aplikasi saja.
Fitur lengkap dari Jenius benar - benar membuat jatuh hati karena memudahkan banyak transaksi perbankan hingga membuat saya jadi berencana untuk menyatukan rekening - rekening saya yang tercecer untuk beragam keperluan ke dalam Jenius saja. Pikir saya, kalau 1 rekening bisa melakukan semuanya, untuk apa memiliki banyak rekening?

Meskipun hanya berupa aplikasi saja, namun Jenius menyediakan berbagai layanan layaknya bank konvensional pada umumnya. Bedanya, nasabah memiliki kendali penuh atas layanan yang dilakukannya karena sekali lagi, semuanya hanya dilakukan lewat aplikasi saja tanpa harus bertemu dengan Jenius Crew.

Nggak percaya kan bisa buka deposito dan tabungan berjangka lewat aplikasi? Buktikan saja dengan membuka rekening Jenius. Pokoknya, Jenius ini cocok banget untuk kaum milenial yang menginginkan segala sesuatunya serba cepat dan mudah. Termasuk dalam hal transaksi keuangan dan perbankan.

Agar lebih memahami bagaimana Jenius membantu saya dalam mengatur keuangan rumah tangga dan berbagai transaksi keuangan lainnya, saya bagikan ulasannya ya. Memang belum semua fitur Jenius saya gunakan. Namun itupun sudah sangat membantu sekali. Check this out.

planning kelola keuangan dengan Jenius
1. Menabung lewat fitur Save It
Hal pertama yang saya lakukan setelah penghasilan bulanan keluarga masuk ke rekening Jenius adalah menabung lewat fitur Flexi Saver yang ada di menu Save It. Jadi setelah kita menabung, otomatis saldo utama kita berkurang karena berpindah ke Flexi Saver yang dananya bisa kita tambah atau tarik sesuka hati. Flexi saver ini membuat saya tidak perlu repot – repot lagi membuat tabungan di rekening terpisah yang jatuhnya kurang efisien. Bunganya juga cukup besar yaitu 5% p.a. Pokoknya kalau ada penghasilan lebih, tabung saja di Flexi Saver supaya kita makin untung, hehehe.

Oh iya, jika ingin membuat tabungan berjangka, kita bisa memanfaatkan fitur Dream Saver yang sistemnya mendebet dana otomatis setiap bulan dari saldo utama. Kelebihan dari Dream Saver ini, kita bebas mengatur jangka waktunya, bisa menunda, bisa juga menghentikan proses menabung tanpa kena pinalti atau biaya lainnya.

Sedangkan bagi yang ingin berinvestasi, kita bisa menyalurkan dana mulai dari 10 juta rupiah dalam bentuk deposito berjangka melalui Maxi Saver.

2. Melakukan berbagai pembayaran lewat Fitur Send It
Jenius memiliki fitur Send it yang sangat berguna untuk melakukan berbagai macam pembayaran secara online. Uniknya, Send It benar - benar memudahkan nasabahnya karena kita bisa melakukan berbagai pembayaran dengan beberapa metode, yaitu dengan #Cashtag, nomer handphone, e-mail, serta nomer rekening Bank. Unik kan?

Fitur send It Jenius ini saya manfaatkan untuk membayar biaya bulanan tetap yang terdiri dari iuran, tagihan dan lain - lain. Dan fitur ini sangat menolong dalam melakukan pembayaran sekolah putri saya. Karena sebelumnya, saya melakukan pembayaran lewat ATM berhubung rekening Bank yang biasa saya gunakan tidak support pembayaran rekening virtual. Fitur Send It ini membuat saya tak perlu lagi ke ATM untuk membayar tagihan sekolah putri saya. Dan yang paling saya sukai, saat melakukan pembayaran dengan nomer rekening, Jenius memverifikasi terlebih dahulu nomer rekening yang akan kita kirim, sebelum kita memasukkan jumlah uang. Jadi ketika memasukkan jumlah uang, kita sudah benar - benar yakin bahwa rekening yang dituju sudah tepat dan benar.

3. Memanfaatkan berbagai kartu dari Jenius
Setelah bergabung menjadi nasabah Jenius, kita akan mendapatkan kartu debit utama yang disebut m-Card. Kartu ini berfungsi seperti kartu debit ATM berlogo VISA pada umumnya. Selama ini saya menggunakan m-Card untuk tarik tunai dan melakukan pembayaran offline seperti belanja supermarket.

Belanja supermarket dengan m-Card Jenius


Selain m-Card, Jenius juga menyediakan kartu debit tambahan bernama x-Card yang bisa kita pesan hingga 3 buah. Yang menarik, saldo x-Card ini bisa kita atur sesuka hati. Jika sedang tidak dibutuhkan, saldo di x-Card juga bisa kita kembalikan lagi ke saldo utama. Jadi x-Card ini sangat bagus sekali untuk budgeting.

Saat ini saya baru memiliki kartu m-Card saja. Dan rencananya saya ingin memesan 2 kartu x-Card lewat aplikasi jenius. Kegunaanya nanti, 1 x-card dipegang suami untuk kebutuhan bulanannya, x-card yang lain saya pegang untuk keperluan belanja supermarket. Dengan demikian pengeluaran pada pos – pos tersebut jadi lebih terkontrol tanpa mengganggu pos yang lain.

Selain m-Card dan x-Card, Jenius juga memiliki kartu debit virtual bernama e-Card. Saya jadi teringat, beberapa bulan yang lalu saya hendak melakukan pembelian produk digital. Hanya saja saya urung membelinya karena proses pembayarannya hanya disupport oleh kartu kredit. Akhirnya saya beralih membeli produk lokal sejenis yang pembayarannya lebih mudah. Setelah kini memiliki e-Card, saya tidak akan terkendala lagi dalam melakukan pembelian barang meski metode pembayarannya menggunakan kartu kredit. Karena e-Card ini memiliki fungsi seperti kartu kredit. Jadi, e-Card ini bisa dikatakan kartu debit rasa kartu kredit. Yang membuat hati tenang adalah, sumber utama e-Card ini adalah saldo utama rekening Jenius, sehingga kita tak perlu khawatir terjebak hutang ketika bertransaksi dengan e-Card.

4. Top up GO-PAY dan OVO lebih praktis berkat e-Wallet Center
Jenius memiliki fitur e-Wallet Center yang dapat digunakan untuk top up saldo pembayaran digital seperti GO-PAY, OVO, LinkAja dan M-TIX. Sebagai pengguna GO-PAY dan OVO, fitur e-Wallet Center ini sangat memudahkan saya dalam melakukan top up sekaligus budgetting dana e-Wallet.

Tahu nggak sih, awalnya saya sedikit meragukan keamanan Jenius karena Bank ini tak seperti Bank pada umumnya. Setelah kita membuka rekening di Jenius, tak ada bukti fisik seperti buku tabungan atau berkas bertandatangan yang biasa kita temui saat melakukan transaksi  seperti di Bank konvensional. Semuanya terdata di aplikasi saja. Antimainsteam banget kan?

Namun selanjutnya saya menyadari bahwa kita ini sudah menuju gerbang revolusi industri 4.0,  dimana hal – hal yang bersifat manual mulai ditinggalkan, dan pengolahan data menjadi kunci dari sebuah layanan. Tentunya Jenius memiliki Security System untuk melindungi data – data nasabahnya. Berhubung Jenius dikeluarkan oleh Bank negara,   sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akhirnya saya yakin banget kalau Jenius ini aman untuk digunakan.

Meskipun berwujud aplikasi, Jenius meyediakan berbagai fitur layanan seperti Bank konvensional pada umumnya. Seperti membuka rekening baru, melakukan transfer dana, membuat tabungan berjangka, bahkan membuka tabungan deposito. Bedanya semua bisa dilakukan sendiri lewat aplikasi saja tanpa harus bertatap muka dengan petugas Bank. Pokoknya milenial banget deh.

Khusus untuk proses aktivasi memang harus bertemu langsung dengan Jenius crew untuk memastikan bahwa kita ini bukan nasabah abal – abal. Namun bagi yang terkendala untuk datang ke stand Jenius, Jenius crew bisa datang ke rumahmu lho. 

Proses aktivasi akun Jenius bisa langsung datang ke stand Jenius


Salah satu yang membuat saya akhirnya tertarik menjadi nasabah Jenius adalah karena Jenius ini memanjakan nasabahnya dengan fasilitas bebas biaya admin. Dan untuk nasabah baru seperti saya, kita mendapatkan fasilitas bebas biaya  25 kali tarik tunai di ATM Bersama/Prima dan 25 kali transfer ke rekening apa saja selama 2 bulan. Kalaupun limit tersebut sudah habis dan kita terpaksa membayar, biayanya juga termasuk murah.  Buat emak – emak yang nggak suka rugi seperti saya, biaya gratis dan murah ini seperti kerlip berlian yang membuat silau mata, hehehe.

Selain itu Jenius juga tidak mengenakan minimum saldo. Jadi meskipun saldo kita Rp.0, rekening akan tetap aktif meski berbulan – bulan tidak di top up.

Kesimpulannya, Jenius ini benar - benar produk perbankan yang benar - benar mengerti kita - kita yang hidup di dunia digital. Karena ada beberapa fitur dari Jenius ini yang benar - benar merupakan solusi dari permasalahann atau keluhan yang sering saya temui saat bertransaksi perbankan. Seperti fitur Save It yang sangat flexible sekali dalam memanage simpanan, serta proses verifikasi nomer rekening sebelum memasukkan jumlah biaya transfer seperti yang sudah saya singgung di atas.

Ternyata, kejeniusan Jenius ini adalah hasil kolaborasi atau kokreasi antara para netizen yang banyak berkecimpung di dunia digital dengan pihak Jenius, sehingga terciptalah Jenius yang menurut saya digital banget disertai dengan fitur - fitur yang jenius banget.

Kita juga bisa lho, turut serta memberikan kontribusi dan masukan untuk pengembangan produk Jenius yang bisa menjadi solusi bagi kebutuhan pelanggan di masa yang akan datang. Caranya, intip saja website Jenius Co.create, dan bergabunglah dengan komunitas di dalamnya.

See ya!




Comments

  1. Keren nih aplikasinya. Jadi tertarik juga buat ikut jadi nasabahnya, apalagi nggak perlu pergi ke "gedungnya" buat melakukan transaksi.

    Beberapa hari kemarin sempat juga lihat iklannya di FB, tapi belum tertarik untuk klik. Baca ulasan ini jadi tertarik.

    Eh, di malang bisa nggak ya. Atau masih di kota besar aja? kan aktivasinya harus ketemu ama crew nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang simple banget pakai Jenius ini. Kalau nggak salah bisa aktivasi ke BTPN juga semisal nggak ada stand Jenius di kota itu, atau hubungi aja hotline nya mbak, insyaAllah pasti dibantu prosesnya :)

      Delete
  2. Tidak merasa bokek di tanggal tua, baiknay sih tiap saat gak merasa bokek ya, bearti tandanya bisa mengatur keuangan dengan benar dan baik.
    Pakai Jenius membantu mendisiplinkan pengelolan keuangan ruamh tangga juga ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, tapi tetap sebagus apapun tool yang bisa membantu pengelolaan keuangan, kuncinya tetep pada pengendalian diri juga sih :)

      Delete
  3. Cara mengelola keuangan ala Mbak Diar ini keren pisan ya. Emang beda sih ya pengaturan waktu masih single vs emak-emak. Aku pun ngerasa pas masih gadis lebih mudah mengaturnya. And aku lebih exicted soal Jenius yang jenius mengelola keuangan. Jadi lebih terakomidir ya keuangannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, Jenius bisa melakukan bermacam2 transaksi tanpa harus ke Bank :)

      Delete
  4. Dirimu telaten banget Mak sejak lajang ya mengatur keuangan, aku sampai sekarang aja rasanya kacau balau hehe..salut banget..jenius hitam banget ya teman blogger banyak yang pakai..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setelah tahu susahnya cari duwit mbak, sebelumnya waktu lg kuliah uang kiriman ya selalu bablas2 aja nggak punya tabungan, hehe

      Delete
  5. Mengatur keuangan jadi lebih mudah dan akurat dengan Jenius ya. Semoga makin banyak orang yang pakai Jenius dan bisa mengatur keuangannya dengan baik. Biar di Indonesia nggak ada lagi orang yang mengalami masalah keuangan cuma gara-gara ga bisa ngatur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, mengatur Keuangan terganti get niatnya mba :)

      Delete
  6. ciri keuangan sehat poin kedua ini bener banget, mbak. Jangan sampai terlilit utang. Gajian cuma numpang lewat. huhuhu ....
    btw, biaya bulanan Jenius berapa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biaya adminnya free alias gratis mbak :)

      Delete
  7. alhamdulillah saya tidak pernah merasa bokek tgl tua hehe artinya keuangan saya sehat ya hehe

    ReplyDelete
  8. Jenius bagus ya mbaa.. iyaa memang keuangan keluarga lebih rumit 😃 aku masi belajar mengelolanya dgn sebijak mungkin hihi. Cukup nggak cukup hrs cukup yg diposkan di amplop ituuu, harus banget disiplin sebagai emak 😁

    ReplyDelete
  9. Bisa sampai sedetail itu ya aplikasinya. Ohya, masalah kartu jenis itu kita datang ke kantor langsung atau gimana ya?

    ReplyDelete
  10. Bisa sampai sedetail itu ya aplikasinya. Ohya, masalah kartu jenis itu kita datang ke kantor langsung atau gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau datang ke stand kita bisa langsung dapat kartunya mbak, tapi kalo Jenius Crew yg datang kerumah nanti kartunya dikirim :)

      Delete
  11. Aku sudah buka rekening jenius ini sejak di tawarin SPG di BXC Mall waktu itu..

    ReplyDelete
  12. Recommended banget Jenius ini. Udah ada di mana saja ya. Kayanya Jepara belum keliatan si Jenius ini. Lumayan banget buat ngatur keuangan kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, Jenius fiturnya lengkap, Kelola Keuangan jadi lebih mudah :)

      Delete
  13. Pernah banget penghasil bagai uap di tanggal tua haha. Duh, jadi pengrn deh punya genius ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, semangat mengatur keuangan mbak, dibantu Jenius jadi lebih mudah :)

      Delete
  14. Harus banget nih pinter" mengelolah keuangan biar tabungan nggak kalau. Kalo aku selalu menganggarkan apa aja yg menjadi kewajiban utk dibayar dan dibeli setiap bulannya, lalu sisanya langsung ditabung kalo nggak langsung ditabung bisa habis" doang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, kewajiban dan menabung memang baiknya dilakukan di awal :)

      Delete
  15. Praktis ya. Kalau ada fitur save it, enak...nabung jd gak lupa mulu. Dan selalu diutamakan jd jelas pasti terisi. Jd inget buku tabungan yg isinya...hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau yg otomatis menabung supaya nggak lupa dengan sistem autodebet itu fitur dream saver mbak. Kalo save it Kita seperti menabung biasa, bisa berapa aja dan kapan aja.. semangat yukks menabung :)

      Delete
  16. Iyaa...
    Kita harus berkembang juga mengikuti jaman yaa...
    Jadi netizen 4.0

    Jenius sangat jenius.
    Membantu mengatur pengeluaran sekaligus memudahkan seluruh transaksi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, hare gene gitu lho, apa - apa enaknya digital aja supaya cepat dan praktis, hehe

      Delete
  17. Pengelolaan keuangannya mantap banget mbak una. Aku selama ini memgalir gitu aja karena aku masih kerja. Tapi sekarang terasa banget ketika yang kerja hanya suami sedangkan aku cuma menyokong saja. Harus berubah nih dan dan bijak mengelola keuangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penghasilan di keluarga saya juga cuma 1 pintu, makanya berusaha banget mengelola Keuangan mbak supaya kebutuhan bisa tercukupi semua :)

      Delete
  18. Aku lagi nyari tools yang kayak gini nih. Untuk membantu pengelolaan uang. Sebagai freelancer kayaknya santai aja kalo urusan duit jadi pengen lebih tertata lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pake Jenius lebih enak mbak mengatur keuangannya.. seriusan :)

      Delete
  19. jenius memang oke banget.
    aku juga pake mba, biar keuangan rumah tangga aman terkendali. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, fitur2nya lengkap, menabung juga lebih mudah :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Peduli Kesehatan Diri dan Keluarga, Jadi Smart Milenial Bersama Sequis Life

Bagi yang sudah merasakan manfaatnya, asuransi kesehatan saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sama pentingnya seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat atau resiko kesehatan atas penyakit tertentu. Namun pemahaman akan pentingnya asuransi kesehatan ini sepertinya belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Termasuk generasi milenial yang katanya melek informasi dan adaptif terhadap teknologi. Padahal asuransi kesehatan memiliki peranan lain, selain melindungi diri dari ancaman kesehatan yang mengintai. Apa saja? Dan, asuransi kesehatan seperti apa yang bisa dijadikan pilihan kaum milenial? Sumber gambar : Pixabay.com Milenial dan Asuransi Kesehatan Menurut Wikipedia, milienial adalah generasi yang lahir antara tahun 1980 – 2000. Jika dihubungkan ke masa sekarang, ternyata generasi milenial ini sebagian besar sedang memasuki masa usia produktifnya. Dan sebagian lagi sedang berancang – ancang memasuki usia produktif. Pada u...

Ketika Timbangan Belanjaanmu Dicurangi

  Assalamualaikum Idul adha sudah berlalu. Tapi toko – toko kelontong di sekitar tempat tinggal mama masih saja banyak yang tutup. Kebanyakan sih pada mudik. Kondisi pandemic yang semakin mengkhawatirkan , tampaknya tak membuat mereka – mereka ini gentar untuk pulang kampung. Termasuk toko sayur langganan mama yang sampai saat ini tak kunjung buka, karena pemiliknya juga sedang mudik . Masalahnya, mang – mang gerobak sayur, tempat alternative buat mama belanja sayur, yang biasa mangkal di pinggir jalan dekat perumahan, juga sama tak kelihatan batang gerobaknya. Mengingat bahan persediaan untuk memasak di kulkas juga sudah mulai menipis, akhirnya mamah bergerilya menyusuri kampung sebelah, mencari kang sayur atau warung sayur yang buka. Dan ketemulah satu toko yang terlihat menjajakan sayur mayur. Memang tak sekomplet toko sayur langganan, tapi karena tak ada pilihan, akhirnya mama putuskan untuk mampir. Dari dekat, penampakan barang – barang yang dijajakan sungguh membuat...

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi...