Skip to main content

Tips Membuat Bawang Goreng Renyah


Tiap kali berkunjung ke rumah tantenya Una Kira di Mampang, Jakarta Selatan, Mamak (ibu mertua) yang tinggal bersama kakak ipar selalu tak pernah absen menyuguhkan hidangan soto ayam kampung yang super lezat. Dibantu oleh mbak Yati, sang assisten rumah tangga serba bisa, hidangan soto ayam ala Mamak dan mbak Yati selalu saja berhasil membuat kami sekeluarga menambah bermangkok – mangkok. Diantara perintilan soto yang segitu banyaknya mulai dari tauge, kol iris, daun bawang dan kawan kawan, yang paling istimewa bagi mamah adalah bawang goreng renyahnya yang tetap awet garing meski disimpan di dalam toples.

Mulanya mamah pikir bawang gorengnya itu beli jadi dalam bentuk kemasan. Tapi ternyata bawang goreng renyah itu asli bikinan mbak Yati.

Biarpun bentuknya hanya sekedar remahan, tapi bawang goreng rasanya sudah jadi pelengkap berbagai macam makanan yang nggak boleh terlewat. Dari soto, bakso, rawon, sop daging dan kawan – kawan, pasti rasanya hampa banget kalo nggak ada bawang gorengnya. Bahkan nasi pake telor ceplok anget dikucur kecap, kalo ditambah taburan bawang goreng bakalan beuh.. sedep banget (jadi ngiler ni). Apalagi kalau bawang gorengnya renyah kriuk – kriuk gitu.



Katanya sih, bawang yang paling enak dibuat bawang goreng renyah adalah bawang merah Sumenep. Karena kadar airnya lebih sedikit. Kalau bawang goreng Brebes memang enak juga, tapi katanya kurang enak dijadiin bawang goreng, karena kandungan airnya banyak. Kata siapa? Kata mbah google, hahah.

Mamah sendiri sih terus terang belum pernah nyobain bawang goreng renyah dari bawang merah Sumenep atau bawang merah Brebes. Tapi pernah tu, suatu ketika mamah dikasih oleh – oleh bawang merah goreng renyah dari tetangga yang mudik ke  Makassar. Bawang gorengnya enak banget, renyah, gurih dan ada manis – manisnya gitu. Una yang waktu itu makannya ogah – ogahan jadi makan banyak gara – gara ditabur bawang goreng renyah khas Makassar itu. Itu bawang goreng juga nggak luput dari tangan ayah yang suka nggadoin karena rasanya kayak kripik. Nah, gara – gara ini sekarang Una jadi doyan bawang goreng.

Kalau ditanya, “Mau makan apa nak?”

Jawabnya Una, “Pake telor, tapi pake bawang goreng ya mah”.

Andaikan bawang goreng renyah itu harga dan isinya segede ciki ya nak, mamah pasti tiap hari borong bawang goreng buat kamu. Tapi sayangnya sebotol bawang goreng di mall itu sama dengan harga sekilo telor. Ya mending mamah beli telor aja kan. Secara, bawang goreng sebotol habisnya cuma semalem. Kalo telor sekilo kan bisa buat seminggu.

Paling murah ya bikin sendiri bawang gorengnya. Tapi, selama ini mamah kalau bikin bawang goreng selalu berakhir dengan tekstur renyah di awal, dan melempem setelah disimpan beberapa waktu, mau bagaimanapun cara menyimpannya. Makanya mamah penasaran banget bagaimana sih tips membuat bawang goreng renyah ala mbak Yati itu.

“Bismillah dulu mbak kalau mau bikin.”, canda mbak Yati waktu mamah minta ia berbagi tips seputar bawang goreng renyahnya.

Mbak Yati ini memang top banget deh masakannya. Mendoan sama bakwan gorengnya selalu bikin kita ketagihan. Pokoknya abang gorengan lewat deh. Andai tiap pujian itu bisa bikin orang melayang, kayaknya mbak Yati udah nyundul langit saking kita puji – puji terus masakannya.

Nah, kalau tips bawang goreng renyah ala mbak Yati ternyata gampil banget caranya. Kurang lebih seperti ini. Untuk ukuran bisa pakai feeling ya, sesuai selera saja

  1. Iris tipis bawang merah dengan ketebalan yang sama. Biasanya kalau kita mau membuat bawang goreng renyah dalam ukuran banyak, di pasar – pasar banyak juga kok penjual bumbu yang menjual bawang merah iris. Dijamin tebalnya sama, karena bawang merahnya diiris dengan alat pemotong. Tapi mama sendiri lebih suka mengiris dirumah. Soalnya kalau beli bawang merah yang sudah irisan gitu, mama agak ragu dengan kebersihannya.
  2. Taburi irisan bawang merah dengan tepung tapioka/maizena. Beri garam, dan secukupnya penyedap rasa (kalau mamah pakai kaldu jamur). Lalu remas – remas bawang gorengnya. Tapi jangan terlalu heboh kayak lagi meras kelapa ya. Gently aja. Fungsi garam selain memberikan rasa juga membantu mengeluarkan kadar air, sehingga bawang gorengnya bisa awet renyah.
  3. Goreng dalam minyak secukupnya (yang penting irisan bawang terendam minyak), dengan api sedang cenderung kecil. Bagian menggoreng ini agak tricky karena butuh feeling dan kejelian mata. Jadi kalau bawang gorengnya sudah mulai kecoklatan harus  siap – siap diangkat ya. Jangan tunggu coklat dulu baru diangkat. Karena waktu ditiriskan biasanya proses memasaknya masih lanjut. Karena sering banget nih kejadian, mamah nirisinnya waktu si bawang goreng itu coklat sempurna. Pas udah diicip eh.. rasanya kok pait. Jadi, benar – benar pakai feeling deh.
  4. Letakkan bawang goreng renyah yang sudah ditiriskan tadi dalam toples yang sudah dialasi dan dikelilingi tissue di bagian pinggirnya. Tutup wadah lalu kocak – kocak wadahnya supaya minyak – minyak menempel di tissue. Ulangi lagi sampai bawang goreng renyah terasa kesat bebas minyak.
  5. Bawang goreng renyah siap dicemil, eh ditabur.
Dari beberapa percobaan yang sudah mamah lakukan, entah kenapa mamah lebih suka pakai tepung maizena. Soalnya pernah coba pakai tepung tapioca, waktu digoreng kok perasaan nggak mateng – mateng, waktu diangkat, lapisan tepungnya sih coklat keemasan, tapi bawang yang di dalemnya sudah gosong. Alhasil rasanya jadi pahit. Tapi semua kembali ke selera dan ketrampilan memasaknya sih ya.

Nah, siap mempraktekkan resep bawang goreng renyah dari dapur Unakira? Semoga berhasil ya.

#bawanggorengrenyah 



Comments

Popular posts from this blog

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi di

Jalan - jalan ke Cibinong City Mall untuk Akhir Pekan yang Menyenangkan

Saat weekdays , pagi - pagi sekali ayah sudah berangkat bekerja. Kirana menghabiskan setengah harinya di sekolah. Sementara saya, sepanjang hari berjibaku dengan berbagai urusan rumah tangga sambil mengasuh Aruna. Rutinitas seperti ini, otomatis membuat family time yang terbangun pada hari kerja sangat terbatas waktunya. Itu sebabnya, kita semua selalu mendamba weekend, bukan? Weekend atau akhir pekan, bagi saya adalah saatnya family time . Dimana semua anggota keluarga bisa berkumpul lengkap dan menghabiskan waktu bersama. Salah satunya dengan pergi jalan - jalan. Dengan segala kepenatan yang begitu terasa saat hari kerja, tentunya semua ingin jalan - jalan saat akhir pekan. Apalagi saya, ibu rumah tangga yang sehari - harinya hanya di rumah saja. Masa iya akhir pekannya nggak kemana - mana? Tentunya sayalah yang paling semangat mengajak orang rumah untuk jalan - jalan. Jalan - jalan keluarga kami itu nggak neko - neko kok. Yang penting membuat

Maksimalkan Cantik Alamimu dengan Perawatan Tubuh Praktis ala Velvy Beauty

Punya suami yang tak romantis itu seringkali membuat diri ini gigit jari. Bayangkan saja, selama 7 bulan pacaran hingga 7 tahun menikah, tak pernah sekalipun ia memberi bunga atau puisi yang sering diharap - harap sang istri.                                         Padahal istrinya ini ingin sekali merasakan berbunga - bunganya hati ketika diberi sekuntum mawar. Setidaknya, setahun sekali lah, pada saat ulang tahun atau wedding anniversary. Meski sudah diberi kode keras, namun tak pernah sekalipun ia mengabulkannya. Sebagai ganti, ia selalu membawa cake ulang tahun untuk dikunyah bersama. Oh my god . Suami saya ini selalu punya pembelaan sendiri kenapa tak pernah mau memberikan bunga untuk istrinya. Katanya, kalau bunga adalah lambang cinta, maka bunga itu pasti layu dan berguguran. Sementara cintanya pada sang istri akan selalu abadi dan berkembang. sumber : tenor.com Kalau sudah bilang begitu biasanya saya langsung balik kanan, pura - pura nggak dengar sambi