![]() |
Sumber gambar : freepik.com |
Sebagai seorang ibu rumah tangga yang menjabat sebagai menteri keuangan di rumah, saya memiliki kewajiban untuk mengelola keuangan keluarga dengan tepat dan efisien. Dengan income yang terbatas, saya harus bijak dalam mengatur neraca finansial keluarga agar kebutuhan hidup yang begitu majemuk dalam berumah tangga ini dapat terpenuhi.
Meskipun untuk saat ini kami tidak memiliki masalah finansial, tentunya ada kekhawatiran – kekhawatiran tertentu terkait dengan kebutuhan finansial keluarga di masa depan. Seperti masalah dana pendidikan anak atau dana pensiun. Mengingat suami adalah karyawan swasta yang saat pensiun nanti tidak akan mendapat uang pensiun bulanan seperti halnya ASN.
Untuk itulah sejak awal menikah, saya selalu menekankan pada suami agar bersama – sama giat menabung dan berinvestasi, untuk mencapai financial security di masa depan.
Bicara soal investasi, secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita sudah berupaya melakukan investasi dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh paling sederhana adalah bersekolah atau menimba ilmu. Dimana bekal ilmu adalah modal untuk mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak di masa depan.
Menjaga kesehatan juga merupakan salah satu bentuk investasi. Karena seperti yang kita ketahui, biaya berobat ke dokter atau biaya medis lainnya bukanlah sesuatu yang murah. Sehingga kesehatan adalah salah satu investasi diri yang juga berharga.
Beramal, bersedekah, rajin beribadah, adalah investasi akhirat bagi mereka yang percaya dengan kehidupan kekal setelah habis masa di dunia.
Investasi selalu berkaitan dengan nilai dan harapan untuk menjadi lebih baik di masa depan. Sehingga sangat disayangkan jika kita tidak mempertimbangkan atau mengelola investasi dengan baik. Begitupun dengan investasi keuangan.
![]() |
Sumber : moneysmart.id |
Investasi keuangan pertama yang dilakukan keluarga kami adalah investasi dalam bentuk property. Alasan pertama karena rumah adalah kebutuhan primer dalam berumah tangga yang wajib dimiliki. Alasan kedua, karena nilai property selalu meningkat dari waktu ke waktu. Memang terbukti, rumah pertama yang kami beli pada tahun 2012 kini nilainya sudah lebih dari 2x lipat setelah 6 tahun berjalan. Meskipun akhirnya stagnan pada titik tertentu, namun investasi dalam bentuk property dijamin tidak akan rugi.
Setelah mengamankan property, keluarga kami berfokus untuk menguatkan nilai tabungan di Bank. Beberapa produk Bank sudah kami coba, mulai dari tabungan umum, deposito, hingga tabungan pendidikan anak. Namun saya merasa bahwa menabung di Bank tidak mendapat imbal hasil yang menguntungkan. Revenue yang didapat dari bunga, digilas dengan biaya administrasi yang jumlahnya tak jauh berbeda. Sehingga nilai tabungan kita ya segitu – gitu saja. Tabungan di Bank rasanya hanya seperti brankas tempat menyimpan uang, hanya saja dalam bentuk digital. Mungkin hal ini karena menyimpan dana di Bank memang relatif aman dan minim resiko, sehingga return yang didapat juga minim.
Atas dasar inilah saya dan suami mulai berpikir untuk menginvestasikan dana yang ada ke instrument lain, yang lebih menguntungkan.
Menurut MoneySmart dalam artikelnya yang bisa teman – teman baca disini, beberapa investasi terbaik dan menguntungkan di 2019 yang patut kita pertimbangkan antara lain investasi property, emas, reksadana, saham, obligasi dan P2P Lending.
Untuk investasi emas sendiri, suami saya sudah pernah melakukannya di tahun 2010 ketika istilah “kebun emas” mulai booming. Investasi emas sebenarnya sangat bagus dan menguntungkan. Namun saat hendak menukarkannya dengan uang tunai, suami saya sedikit kesulitan. Disamping itu resiko untuk menyimpan emas di rumah juga cukup tinggi sehingga ia enggan untuk berinvestasi emas kembali.
Investasi saham juga sebenarnya cukup menjanjikan karena potensi keuntungannya juga menggiurkan. Bisa kita lihat dalam 10 tahun terakhir ini kenaikan IHSG melejit hingga 24% per tahunnya. Namun karena masih awam dan belum berani mengambil resiko tinggi, investasi saham kami skip. Begitupun dengan investasi obligasi dan P2P Lending yang masih belum terlalu familiar di telinga kami.
Pada akhirnya saya dan suami memutuskan untuk mencoba investasi reksa dana.
![]() |
Sumber gambar : freepik.com |
Berbeda dengan investasi saham dimana kita melakukan proses jual beli saham perusahaan secara mandiri, maka reksa dana menempatkan kita sebagai nasabah dengan pengelola dana yang disebut Manager Investasi (MI). MI sendiri merupakan perusahaan yang telah mendapatkan izin untuk mengelola dana melalui investasi portfolio efek (produk pasar uang dan pasar modal).
MI inilah yang mengatur dana kita. Kita tak perlu repot dan pusing bagaimana dana kita dikelola karena MI berisikan orang - orang yang ahli dalam bidang investasi. Sehingga investasi reksa dana ini sangat cocok bagi pemula yang belum memiliki keahlian dalam investasi keuangan, namun ingin mengembangkan keuangannya lewat investasi. Memang return-nya tidak setinggi investasi saham karena ada biaya – biaya yang dibayarkan, namun risk-nya juga lebih rendah.
MI inilah yang mengatur dana kita. Kita tak perlu repot dan pusing bagaimana dana kita dikelola karena MI berisikan orang - orang yang ahli dalam bidang investasi. Sehingga investasi reksa dana ini sangat cocok bagi pemula yang belum memiliki keahlian dalam investasi keuangan, namun ingin mengembangkan keuangannya lewat investasi. Memang return-nya tidak setinggi investasi saham karena ada biaya – biaya yang dibayarkan, namun risk-nya juga lebih rendah.
Reksa dana memang mudah bagi investor pemula karena kita tidak perlu pusing mengelola dana. Namun kita juga perlu mengetahui seluk beluk reksa dana yang akan kita pilih. Bagaimana rekam jejak MI-nya, siapa bank kustodian kita (bank tempat menghimpun dana investor), bagaimana cara transaksinya, apa saja hak dan kewajiban investor reksa dana, dan lain – lain. Semua hal ini dijelaskan dalam prospektus reksa dana. Jadi sebelum memutuskan memilih suatu reksa dana, ada baiknya kita pahami prospektus reksa dana-nya terlebih dahulu.
Jika dalam investasi saham kita mengenal istilah lembar saham, maka reksa dana menggunakan istilah Nilai Aktiva Bersih (NAB). Misalnya harga NAB per unit dari perusahaan sekuritas A adalah Rp. 1000,-, maka dengan uang Rp. 2.000.000,- kita bisa membeli 2000 unit NAB. Nilai return reksa dana yang kita miliki bisa dilihat dari selisih harga NAB terbaru dengan harga beli.
Namanya juga investasi, hasil dari investasi reksa dana tidak bisa kita petik dalam kurun waktu yang singkat. Bisa bertahun – tahun, jadi harus sabar. Namun tidak seperti deposito yang terikat dengan jangka waktu dan tidak bisa dicairkan sewaktu – waktu, reksa dana sifatnya lebih flexible. Ketika suatu saat kita membutuhkan dana darurat, kita bisa mengajukan proses pencairan reksa dana yang umumnya memakan waktu 3 – 5 hari kerja.
Seperti halnya Bank, reksa dana juga memiliki beberapa produk yang bisa kita pilih sesuai dengan profil diri kita. Oleh karenanya kita harus memahami terlebih dahulu produk – produk yang ditawarkan reksa dana supaya tidak salah pilih. Namun jangan khawatir, jika di tengah jalan kita merasa kurang sreg dengan produk yang kita ambil, kita bisa switching ke produk lain. Proses switching ini tentunya membutuhkan sejumlah biaya.
Seperti yang dijelaskan dalam artikel MoneySmart ini, produk – produk investasi reksa dana antara lain :
- Reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana yang mengalokasikan dananya ke obligasi pemerintah, swasta, dan sebagian kecil ke pasar uang. Relatif stabil dengan bunga hingga 10% dalam setahun. Jenis reksa dana ini cocok untuk investasi jangka pendek.
- Reksa dana campuran. Reksa dana yang mengalokasikan dana investor ke sektor saham, obligasi, dan sebagian kecil ke pasar uang. Resiko lebih tinggi dengan return lebih menjanjikan. Cocok untuk investor yang ingin berinvestasi saham, namun juga tak ingin ketinggalan pasar obligasi. Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka panjang atau menengah.
- Reksa dana pasar uang. Reksa dana yang mengalokasikan dana investor ke deposito dan surat berharga dengan jatuh tempo di bawah 1 tahun. Resikonya paling kecil dibandingkan dengan jenis reksa dana yang lain, begitupun dengan return-nya. Namun tetap lebih besar daripada deposito yang saat ini bunganya cenderung menurun.
- Reksa dana saham. Mirip dengan investasi saham, reksa dana saham mengalokasikan dana investor ke saham. Hanya saja resikonya lebih kecil daripada investasi saham karena reksa dana saham dikelola oleh Manager Investasi yang kompeten di bidangnya. Namun diantara produk reksa dana yang lain, reksa dana saham memiliki resiko paling tinggi, dengan return yang juga tinggi.
Dari bermacam jenis reksa dana yang ada, semuanya menganut prinsip kerja yang sama. Yaitu dana investor dikelola oleh Manager Investasi (MI) di bank kustodian. Investor hanya cukup memantau pergerakan nilai NAB saja. Sehingga jenis investasi reksa dana ini sangat cocok untuk pemula.
![]() |
Alur kerja reksa dana |
Sedangkan yang perlu ditekankan dalam memilih produk reksa dana, yang pertama adalah tentukan tujuan (jangka waktu). Apakah untuk jangka panjang atau pendek, untuk dana pensiun atau dana yang lain. Lalu pahami profil resiko kita. Apakah berani mengambil resiko tinggi atau bermain aman saja. Yang jelas, semakin tinggi resiko semakin tinggi juga return-nya. Begitupun sebaliknya. Kemudian pahami betul sektor – sektor apa saja yang dikelola dan berapa prosentasenya. Menimbang beberapa faktor tersebut, saya dan suami akhirnya sepakat berinvestasi pada 2 produk reksa dana. Yaitu reksa dana campuran dan pasar uang.
Di era ekonomi digital ini, membeli reksa dana itu semudah belanja online. Sangat mudah bahkan lebih mudah dari membuka tabungan atau deposito di Bank. Dengan menjelajah mesin pencari di internet, kita bisa menemukan berbagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD) yang menyediakan layanan pembukaan reksa dana secara online. Prosesnya juga cukup mudah, cukup dengan mengisi formulir secara online dan menunggu approval. Meskipun ada pula yang meminta calon investor untuk mengirimkan dokumen penunjang seperti fotokopi KTP, buku tabungan, dan lain – lain. Setelah mendapatkan approval dan akun diaktivasi, barulah kita dapat melakukan pembelian reksa dana.
Beberapa APERD juga bekerjasama dengan e-marketplace sehingga kini reksa dana dapat dijangkau oleh siapa saja dengan nilai pembelian yang juga minimum. Proses pembelian reksa dana melalui e-marketplace biasanya lebih mudah lagi. Bahkan hanya dengan modal Rp. 10.000 saja kita sudah bisa mulai berinvestasi reksa dana melalui e-marketplace.
Lalu dimana saja kita bisa membeli reksa dana secara online? Artikel dari MoneySmart berikut ini bisa memberikan sedikit pencerahan.
Bagi teman – teman yang menyukai proses pembelian secara manual, produk reksa dana juga dapat kita beli langsung melalui Bank (sebagai agen) yang menawarkan produk reksa dana.
Selain melalui APERD, kita juga bisa membeli produk reksa dana melalui Manager Investasi langsung lho.
Intinya, membeli reksa dana di era modern ini sangat mudah dan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Tergantung bagaimana kenyamanan kita saja.
Selain melalui APERD, kita juga bisa membeli produk reksa dana melalui Manager Investasi langsung lho.
Intinya, membeli reksa dana di era modern ini sangat mudah dan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Tergantung bagaimana kenyamanan kita saja.
Berhubung baru 4 bulan membeli reksa dana, terus terang saja saat ini saya masih belum bisa banyak memberikan testimoni soal return yang saya dapat melalui investasi reksa dana yang saya beli. Namun testimoni dari para seleb yang setia dengan instrumen reksa dana ini bisa sedikit memberikan gambaran tentang untungnya ber-investasi lewat reksa dana. Bahkan ada yang sampai bekerja di perusahaan Manajer Investasi juga lho.
![]() |
Sumber : artikel moneysmart.id |
Salam ^^.
REFERENSI
MoneySmart. (2018, 29 Desember). 5 Investasi Terbaik dan Menguntungkan di 2019. Diperoleh 26 Desember 2018, dari https://www.moneysmart.id/5-investasi-terbaik-dan-paling-menguntungkan/
MoneySmart. (2018, 29 Desember). Raup Uang dari Investasi Reksadana? Ketahui Dulu 4 Jenis dan Cara Kerjanya di Sini. Diperoleh 26 Desember 2018, dari https://www.moneysmart.id/raup-uang-dari-investasi-reksadana-ketahui-dulu-4-jenis-dan-cara-kerjanya-di-sini/
MoneySmart. (2018, 29 Desember). 4 Tempat Beli Reksadana Online yang Bisa Jadi Pilihanmu. Diperoleh 26 Desember 2018, dari https://www.moneysmart.id/4-tempat-beli-reksadana-online-yang-bisa-jadi-pilihanmu/
MoneySmart. (2018, 29 Desember). Kata 6 Seleb Ini, Investasi Reksadana Itu Menguntungkan Banget Lho!. Diperoleh 26 Desember 2018, dari https://www.moneysmart.id/investasi-reksadana-seleb-indonesia/
MoneySmart. (2018, 29 Desember). Kata 6 Seleb Ini, Investasi Reksadana Itu Menguntungkan Banget Lho!. Diperoleh 26 Desember 2018, dari https://www.moneysmart.id/investasi-reksadana-seleb-indonesia/
Kayaknya aku tertarik dengan investasi ini. Ingin mendapatkan keuntungan dengan modal yang minim.
ReplyDeletemangga dicoba mbak, sekarang mau beli reksadana gampang banget kok :)
DeleteNah, kmrn aku jg sempat mempelajari reksadana mbak tp masih belum berani karena beberapa faktor prinsip hidup hehe. Klo aku lagi belajar unvestasi emas mbak, btw keren mbak mksh infonya yess mbak hehe.
ReplyDeleteSami2 mas Joe, sampeyan lebih kereeen. Tdnya aku juga sempet ragu mas, tapi waktu tau kalo jual beli reksadana dibolehin sama MUI akhirnya nyoba beli, hehe. Investasi emas juga bagus mas, dulu suamiku pernah nyoba baliknya gede banget.
DeleteArtikelnya sangat bermanfaat, saya jadi kepengin berinvestasi reksadana agar ada dana simpanan dimasa depan
ReplyDeleteAlhamdulillah kalo bermanfaat. Monggo mas dicoba saja, gampang banget kok. Maturnuwun sudah mampir
DeleteAlhamdulillah......., terima kasih sangat bagus artikelnya mba. Setelah saya membaca sedikit ada gambaran dan saya tertarik. Namun belum paham bagaimana saya akan memulainya......
ReplyDelete