Skip to main content

Jadi Ibu Rumah Tangga #AsikTanpaToxic, Bersihkan Hari Aktif denganNatsbee Honey Lemon



Jujur saja, menjadi ibu rumah tangga bukanlah cita - cita utama saya. Namun dalam hidup ini kita akan selalu dihadapkan dengan pilihan - pilihan. Dan menjadi ibu rumah tangga adalah pilihan hidup yang tidak akan pernah saya sesali, meskipun dalam perjalanannya harus banyak berdamai dengan berbagai macam hal. Mulai dari rasa tak enak hati pada orang tua yang sudah menyekolahkan hingga jenjang sarjana, menomorduakan impian, hingga stress.

Saya menggarisbawahi dan menebalkan kata stress karena stress adalah toxic jaman now yang patut diwaspadai keberadaannya. Stress memang umumnya bersumber pada pikiran. Tapi jangan salah, yang berangkat dari pikiran ini juga bisa menyumbang zat - zat tidak baik pada tubuh sehingga dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit.

Dalam kondisi stress, sistem saraf pusat akan melepaskan hormon adrenalin, hormon kortisol dan hormon stress lainnya. Pasalnya, kehadiran hormon - hormon ini akan direspon organ tubuh lainnya dengan kinerja diluar biasanya sebagai bentuk pertahanan diri.

Otot akan lebih menegang sehingga badan terasa nyeri atau kaku - kaku di bagian leher dan pundak. Liver akan memproduksi lebih banyak glukosa untuk memberi energi dalam menghadapi stres, yang juga beresiko meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Detak jantung menjadi lebih cepat sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan hipertensi. Sistem pencernaan terganggu sehingga saat stress tak jarang kita merasa sakit perut, mual, sembelit atau bahkan diare.

Jika stress berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, resiko kesehatan yang mengintai juga akan semakin tinggi.

Ibu rumah tangga adalah salah satu kelompok yang rentan terkena stress. Karena meski hanya beraktivitas di dalam rumah, sebenarnya mereka adalah sosok yang hari - harinya selalu aktif sejak pagi hingga malam hari.

Saking aktifnya, ada seorang ibu yang berkelakar bahwa me time-nya itu simple saja, cukup selonjoran sambil minum Natsbee Honey Lemon dingin yang menyegarkan. 5 meniiit saja tanpa gangguan usil krucil - krucil.

Stress dan hari - hari aktif ibu rumah tangga


Meski tak ada peraturan tertulisnya, ibu rumah tangga dituntut untuk bisa melakukan banyak hal. Gambaran idealnya, seorang ibu rumah tangga harus bisa memasak, menjaga rumah tetap bersih dan wangi, juga bisa mengasuh anak dengan metode pengasuhan masa kini. Mengangkat galon, memperbaiki pompa air yang tiba - tiba mampet dan mengganti tabung gas juga keahlian yang harus dimiliki oleh ibu - ibu ini tatkala suami yang biasanya diandalkan untuk hal - hal seperti ini sedang bekerja.

Untuk ibu rumah tangga yang memiliki gelar sarjana, gelar ini bisa sedikit memberi beban. Profesi ibu rumah tangga dianggap kurang prestige karena bisa dilakukan siapa saja tanpa perlu gelar sarjana. Sehingga tak jarang muncul rasa minder pada teman - teman lain yang dianggap berhasil dari segi karir.

Untuk ibu rumah tangga yang pernah bekerja, karena tak lagi berpenghasilan kini ia harus mengandalkan pendapatan suami untuk mencukupi kebutuhan pribadinya. Demi harga diri, tak jarang beberapa ibu rumah tangga akhirnya mencoba berbisnis dari rumah, istilahnya jadi mompreuneur. Berbisnis dari rumah sambil mengasuh anak. Terdengar keren ya? Dalam praktiknya ada yang berhasil, ada pula yang keteteran dan stress sendiri karena kurang bisa membagi waktu berhubung anaknya masih kecil - kecil. Yang terakhir terjadi pada saya 😀.

Berikutnya, meskipun hari - harinya selalu aktif, rutinitas ibu rumah tangga 'hanya' begitu - begitu saja dan banyak berkutat di dalam rumah sehingga kehidupan sosialnya juga terbatas, tidak seluas saat masih single atau bekerja. Hal ini terkadang sangat menjemukan dan membuat stress. Jika definisi rumah adalah tempat beristirahat bagi sebagian orang, bagi ibu rumah tangga berlaku hal sebaliknya. Jadi jangan heran jika saat akhir pekan para suami sering mendapati istrinya rewel minta diajak jalan - jalan.

Namun diantara sekian faktor, menurut saya faktor terbesar penyumbang stress pada ibu rumah tangga adalah pada masalah pengasuhan anak yang membuat para ibu ini harus senantiasa aktif dan siaga sepanjang hari.

Sedikit gambaran, ada anak yang sejak lahir sering menangis dan susah ditenangkan, sehingga membuat ibu bingung dan stress. Ada anak yang masa MPASInya sulit makan sehingga membuat ibu galau dan harus selalu bersiasat agar anak mau makan. Ada anak yang saat memasuki usia 2 tahun berubah perangai menjadi mudah marah dan sering tantrum. Ada kakak beradik yang selalu berkelahi setiap hari sehingga rumah tak pernah sepi dari isak tangis mereka berdua. Belum lagi jika anak - anak masih belum mandiri dan masih mengandalkan bantuan ibu untuk cebok, makan, juga mandi. Rumah yang selalu berantakan karena ulah anak - anak? Jangan ditanya lagi.

Terbayang kan bagaimana hari - hari aktif ibu rumah tangga yang harus berhadapan dengan hal - hal ini setiap hari, setiap waktu. Apalagi jika ia menjalani hari - harinya tanpa bantuan asisten rumah tangga. Gimana nggak stress?

Tingkat stress pada ibu rumah tangga umumnya meningkat ketika anak - anak jatuh sakit. Seperti yang sedang saya alami saat ini. Sejak 2 minggu yang lalu 2 putri saya sakit bergantian. Masing - masing demam tinggi 5 hari karena radang tenggorokan. Akhirnya rencana jalan - jalan untuk merayakan ulang tahun adik Aruna terpaksa dibatalkan. Belum juga reda batuk pilek anak - anak, si kakak tertular wabah cacar di sekolahnya. Akhirnya beberapa hari ini saya harus terbiasa dengan rengekan kakak Kirana yang sepanjang hari mengeluh gatal, mual, pusing, tidak mau makan, sambil terus berharap si adik tidak ketularan. Di saat - saat seperti ini sesungguhnya ingin sekali suami cuti saja menemani di rumah untuk sekedar memberi puk puk di bahu atau sedikit elus - elus di punggung. Karena..hayati lelah bang.

Namun, emak - emak berdaster ini harus tetap strong dan tidak boleh ikut - ikutan sakit. Benar, ibu rumah tangga tidak hanya harus menjaga pikirannya agar tetap waras, tapi juga harus menjaga kesehatan badannya agar tetap fit.


Bersihkan hari aktifmu, hindari stress dan jadilah ibu rumah tangga yang #AsikTanpaToxic


Ada sebuah pepatah yang mengatakan, "Kunci keluarga bahagia adalah ibu yang berbahagia.". Jadi untuk ibu - ibu sekalian, seaktif apapun hari - harimu berusahalah untuk menjadi ibu yang berbahagia.

Ketika hari - hari aktifmu mulai membuat stress, segera cari tahu penyebabnya. Diskusikan dengan suami atau orang terdekat untuk mencari solusinya. Jangan segan meminta bantuan jika memang itu yang dibutuhkan.

Jadilah ibu yang #AsikTanpaToxic. Enyahkanlah toxic - toxic dan energi negatif yang mengendap di hati dan pikiran karena hal itu bisa berpengaruh pada kesehatanmu.

Berbahagialah. Luangkanlah waktu untuk melakukan hal - hal yang kita sukai. Menulis, berkebun, menonton film, atau hal - hal lain yang bisa membebaskanmu dari stress.

Berbahagialah. Bersyukurlah dengan segala nikmat yang kamu rasakan saat ini. Nikmat membersamai tumbuh kembang anak - anak di masa kecil mereka. Juga nikmat - nikmat lain yang tak terhitung jumlahnya.

Berbahagialah. Karena kebahagiaan ibu akan memberikan energi positif yang akan menular pada anggota keluarga yang lain.

Dan di penghujung hari yang mungkin terasa begitu melelahkan, sempatkanlah waktu untuk membersihkan hari aktifmu sejenak. Redakan stressmu, dengan sedikit bersantai dan menarik napas panjang sambil meneguk sebotol Natsbee Honey Lemon yang menyegarkan. Natsbee Honey Lemon ini bukan minuman kemasan biasa. Kebaikan madu dan lemon yang terkandung di dalamnya akan membuatmu lebih refresh setelah beraktivitas sepanjang hari.


Tetap fit dengan Natsbee Honey Lemon dari POKKA


Untuk menjaga kesehatan tubuh, kita bisa melakukannya dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga pola makan, istirahat yang cukup, juga rutin berolahraga.

Sedangkan untuk menjaga tubuh agar tetap fit dan segar, kita bisa rutin mengkonsumsi campuran madu dan lemon setiap hari. Madu mengandung berbagai vitamin, mineral dan enzim yang baik untuk tubuh. Sedangkan lemon dikenal sebagai sumber vitamin C serta mengandung bioflavonoids yang termasuk dalam golongan antioksidan. Kombinasi madu dan lemon tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh saja, tapi juga bermanfaat untuk mendetoksifikasi atau membersihkan zat - zat tidak baik dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan. Zat - zat tidak baik ini bisa berasal dari mana saja, mulai dari stress, gaya hidup tidak sehat, polusi udara, dan lain - lain.

Di jaman modern ini, kebaikan madu dan lemon  bisa kita dapatkan secara praktis dari sebotol Natsbee Honey Lemon. Natsbee Honey Lemon adalah minuman madu lemon pertama di Indonesia. Minuman ini  tidak hanya cocok untuk merefresh penatnya hari yang dijalani ibu - ibu rumah tangga saja, tapi juga sangat cocok untuk kamu - kamu yang memiliki aktivitas padat di luar ruangan dan sering terpapar zat - zat buruk seperti asap kendaraan dan polutan lainnya.


Percaya tidak kalau Natsbee Honey Lemon ini terbuat dari bahan alami, tanpa pengawet dan pewarna buatan, sehingga aman dikonsumsi setiap hari? Saya sih percaya karena Natsbee Honey Lemon ini diproduksi oleh POKKA, perusahaan makanan dan minuman asal Jepang yang selama lebih dari 60 tahun berkomitmen menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi berstandar internasional. POKKA juga sudah dikenal di lebih dari 50 negara dan meluncurkan ratusan produk berbahan alami, tanpa pengawet dan pewarna buatan.

Saat mencoba Natsbee Honey Lemon ini, rasa dan warnanya tak jauh berbeda dari minuman lemon madu yang biasa saya buat. Bedanya, Natsbee Honey Lemon lebih praktis sehingga cocok dibawa bepergian untuk menemani hari - hari aktif kita. Kombinasi madu yang menenangkan dan lemon yang menyegarkan dijamin membuat kita tetap segar dan aktif dalam dalam menjalani aktivitas sehari - hari.


Yuk, bersihkan hari aktifmu. Tetap fit dan #AsikTanpaToxic dengan Natsbee Honey Lemon dari POKKA.

Comments

Popular posts from this blog

Peduli Kesehatan Diri dan Keluarga, Jadi Smart Milenial Bersama Sequis Life

Bagi yang sudah merasakan manfaatnya, asuransi kesehatan saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sama pentingnya seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat atau resiko kesehatan atas penyakit tertentu. Namun pemahaman akan pentingnya asuransi kesehatan ini sepertinya belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Termasuk generasi milenial yang katanya melek informasi dan adaptif terhadap teknologi. Padahal asuransi kesehatan memiliki peranan lain, selain melindungi diri dari ancaman kesehatan yang mengintai. Apa saja? Dan, asuransi kesehatan seperti apa yang bisa dijadikan pilihan kaum milenial? Sumber gambar : Pixabay.com Milenial dan Asuransi Kesehatan Menurut Wikipedia, milienial adalah generasi yang lahir antara tahun 1980 – 2000. Jika dihubungkan ke masa sekarang, ternyata generasi milenial ini sebagian besar sedang memasuki masa usia produktifnya. Dan sebagian lagi sedang berancang – ancang memasuki usia produktif. Pada u

Ketika Timbangan Belanjaanmu Dicurangi

  Assalamualaikum Idul adha sudah berlalu. Tapi toko – toko kelontong di sekitar tempat tinggal mama masih saja banyak yang tutup. Kebanyakan sih pada mudik. Kondisi pandemic yang semakin mengkhawatirkan , tampaknya tak membuat mereka – mereka ini gentar untuk pulang kampung. Termasuk toko sayur langganan mama yang sampai saat ini tak kunjung buka, karena pemiliknya juga sedang mudik . Masalahnya, mang – mang gerobak sayur, tempat alternative buat mama belanja sayur, yang biasa mangkal di pinggir jalan dekat perumahan, juga sama tak kelihatan batang gerobaknya. Mengingat bahan persediaan untuk memasak di kulkas juga sudah mulai menipis, akhirnya mamah bergerilya menyusuri kampung sebelah, mencari kang sayur atau warung sayur yang buka. Dan ketemulah satu toko yang terlihat menjajakan sayur mayur. Memang tak sekomplet toko sayur langganan, tapi karena tak ada pilihan, akhirnya mama putuskan untuk mampir. Dari dekat, penampakan barang – barang yang dijajakan sungguh membuat tak

Hidup Penuh Warna Ibu Rumah Tangga, Semakin Ceria dengan ASUS VivoBook Ultra A412DA

Kelihatannya tak bekerja. Tapi setiap hari menjadi chef untuk menjamin isi perut setiap anggota keluarga. Menjadi tukang ojek untuk mengantar jemput anak sekolah. Atau menjadi guru ketika membimbing anak belajar.   Begitulah aneka rangkap profesi yang saya lakoni dalam menjalani keseharian sebagai ibu rumah tangga. Ditambah dengan tingkah duo krucil yang terkadang membuat pusing kepala, hidup saya benar – benar penuh warna.  Yang saya tahu, deretan warna itu terbentang lebar dari kode #000000 hingga #ffffff. Artinya tak hanya warna cerah ceria saja yang tercatat disana. Ada juga warna – warna kelabu, sepekat mendung yang merayu. Dan begitulah keseharian saya dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga. Tak selalu penuh sukacita, tapi ada juga pahit – pahitnya.  Tentunya bukan hanya saya saja yang merasa demikian. Mau itu ibu bekerja atau ibu rumah tangga, saya yakin keseharian ibu – ibu lainnya juga penuh warna, dinamis, serta tak jauh meriah multitaskingn