Dulu kita mengenal 4 sehat 5 sempurna. Namun ternyata konsep tersebut sudah ketinggalan zaman. Untuk menciptakan generasi sehat, sekarang saatnya beralih ke konsep gizi seimbang. Kaidah konsep gizi seimbang tidak hanya berfokus pada menu makan sehari - hari sebagai upaya menjaga kesehatan tubuh. Namun juga mengajak kita untuk bergerak aktif, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga berat badan ideal dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan berdasarkan prinsip piring gizi seimbang. Konsep gizi seimbang ini juga akan lebih maksimal jika diiringi dengan olahraga teratur, istirahat cukup, serta minum banyak air putih. Jadi, apakah bunda sudah menerapkan konsep gizi seimbang ini?
Piring gizi seimbang untuk pola makan yang sehat
Salah satu titik berat konsep gizi seimbang adalah mengkonsumsi beraneka ragam makanan dengan prinsip piring gizi seimbang. Piring gizi seimbang ini mencegah kita makan berlebihan dengan takaran tertentu yang cukup untuk kebutuhan gizi sehari - hari. Dengan demikian berat badan bisa terjaga dengan baik dan terhindar dari obesitas. Dimana Data Riset Kesehatan Nasional 2016 silam mengungkapkan bahwa 20.7% penduduk dewasa Indonesia mengalami kegemukan, dan angka ini terus bertambah.
Dengan piring gizi seimbang, angka obesitas dapat dicegah karena pada prinsipnya, piring gizi seimbang mengajak kita untuk banyak mengkonsumsi sayur dan buah, serta cukup minum air putih. Dalam satu kali makan dengan menu piring gizi seimbang, isi piring makanan kita terdiri dari 35% karbohidrat, 35% sayur mayur, 15% protein dan 15% buah. Dengan piring gizi seimbang, gak ada lagi ya, cerita makan sayurnya sedikit - sedikit, karena komposisi sayur dan karbohidrat nilainya sama banyak.
Saya sendiri mengenal konsep piring gizi seimbang ini dari menu makan siangnya si sulung Kirana di sekolah. Waktu disodori lembaran menu makan siang di sekolahnya, mulanya saya sedikit heran karena menunya hanya terdiri dari sayur, 1 lauk protein dan buah. Pikir saya waktu itu, apa tidak kurang ya lauknya. Karena saya sendiri kalau memasak di rumah paling tidak menyediakan 3 hingga 4 menu untuk makan sehari. Misalnya saja urap sayur + ayam goreng + tempe bacem + bakwan + peyek teri. Jadi terkadang dalam satu piring, lauk pauknya itu lebih ramai daripada nasinya. Setelah diberi penjelasan oleh ibu guru di sekolah Kirana, saya baru paham bahwa sekolah mereka ternyata menerapkan menu gizi seimbang.
Jika biasanya saya mengenal buah sebagai menu pencuci mulut dan dimakan setelah selesai makan nasi dan lauk pauk, di sekolah Kirana justru buah dimakan terlebih dahulu. Ternyata hal tersebut juga ada penjelasannya.
Pernahkah kita merasa setelah makan buah, beberapa saat kemudian perut kita terasa lapar kembali? Hal tersebut karena buah memiliki waktu cerna lebih pendek dibandingkan makanan berat yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Sehingga ketika buah dimakan setelah makan berat, maka buah akan terburu terfermentasi karena menunggu antrian untuk dicerna. Makan buah setelah makan nasi boleh - boleh saja, namun hal tersebut tidak memberikan hasil terbaik bagi tubuh kita, karena zat - zat penting pada buah tidak dapat terserap dengan maksimal.
Protein sebagai salah satu komponen penting piring gizi seimbang
Kebutuhan protein dapat kita peroleh dari ikan, ayam, daging, telur, susu, keju atau yang dikenal dengan protein hewani. Serta dari tahu, tempe, kacang - kacangan yang termasuk dalam golongan protein nabati.
Selain sebagai salah satu sumber energi, protein dikenal sebagai zat pembangun tubuh yang berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan. Bahkan ketika hamil dulu, dsog saya sangat menekankan pentingnya asupan protein selama kehamilan. Karena zat ini sangat diperlukan dalam pembentukan organ - organ janin agar tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Protein juga berfungsi sebagai zat pengatur yang dibutuhkan dalam proses - proses metabolisme tubuh. Selain itu protein juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh dengan menghancurkan antigen seperti bakteri atau virus yang datang dari luar dan masuk ke dalam tubuh kita. Protein juga membentuk antibodi yang berperan dalam menjaga tubuh kita dari serangan penyakit dan infeksi.
Oleh sebab itu, dengan mengkonsumsi cukup protein, yaitu 15% saja dari komposisi piring makanan, kita akan mendapatkan beragam manfaat antara lain :
1. Kekebalan tubuh meningkat.
2. Kesehatan kulit, rambut dan otot terjaga.
3. Meningkatkan energi.
1. Kekebalan tubuh meningkat.
2. Kesehatan kulit, rambut dan otot terjaga.
3. Meningkatkan energi.
Solusi protein praktis dari So Good
Gaya hidup kaum urban yang cepat dan dinamis menuntut kepraktisan dan kemudahan di segala bidang, termasuk dalam urusan sajian makanan. Jajan di luar memang solusi yang paling praktis dan mudah, namun konsep gizi seimbang mengajak kita untuk mengurangi jajan dan mengkonsumsi masakan rumahan yang lebih terjamin soal kebersihan dan kesehatannya.
Bagi yang tak punya banyak waktu untuk urusan masak - memasak, tak perlu khawatir karena ada solusi protein praktis dari So Good. Untuk 1 menu piring gizi seimbang, cukup masak sayurannya saja yang ribet, proteinnya tinggal buka bungkus kemasan So Good, lalu goreng atau masak sesuai petunjuk.
Ada banyak varian So Good yang bisa kita pilih sesuai selera. Mulai dari sosis, bakso, nugget ayam dengan beragam inovasi bentuk dan rasa, aneka olahan seafood, aneka olahan ayam yang praktis dan siap masak. Hingga produk siap olah seperti ayam potong untuk ibu - ibu yang gemar bereksperimen dan berekspresi di dapur.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa So Good masuk dalam kategori frozen food. Dulu banyak yang mengidentikkan bahwa frozen food adalah makanan yang tidak sehat. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Makanan yang dibekukan justru mengunci nutrisi yang ada di dalamnya dan mencegah perkembangbiakan bakteri sehingga kesegaran produk tetap terjaga. Contohnya saja produk nugget ayam So Good, proses pemasakannya melewati suhu 170° C dan tidak kurang dari 3 menit, kemudian langsung dibekukan cepat menggunakan teknologi IQF sehingga kesegarannya tetap terjaga.
Dan semua produk So Good diolah dari bahan - bahan berkualitas baik dan diproses dengan teknologi tinggi untuk menjaga kesegaran, kelezatan dan kandungan nutrisinya. Disamping itu seluruh rantai produksi juga dijaga kebersihannya sehingga produk tetap higienis hingga dikemas dan diterima konsumen.
So, sekarang jadi gak ragu lagi kan kalau mau makan pakai So Good?
Kreasi menu piring gizi seimbang dengan protein dari So Good
Setelah mengenal konsep gizi seimbang, saya coba menerapkannya dirumah pada menu makan sehari - hari. Salah satu tujuannya sih agar angka timbangan geser sedikit ke kiri. Suami yang selalu membawa bekal makan siang akhirnya tak luput juga dari menu bekal gizi seimbang penuh cinta buatan istri tercinta.
Menyiapkan menu gizi seimbang justru sebenarnya lebih mudah, karena kita hanya cukup memasak 2 jenis menu saja, sayur dan protein. Apalagi jika sumber proteinnya pakai solusi protein yang praktis dari So Good, memasak jadi lebih cepat lagi. Untuk sayurannya, semakin banyak ragam tentunya semakin sehat dan bergizi ya.
Contohnya menu piring gizi seimbang dengan menu setangkup nasi, Capjay, Spicy Chicken So Good, serta buah potong dan segelas air putih. Untuk Capjay cara masaknya juga mudah sekali, cukup tumis bawang - bawangan hingga wangi, masukkan sayur dan air secukupnya, didihkan, beri bumbu garam, gula dan merica, kentalkan dengan larutan maizena, lalu siap disajikan. Sedangkan cara masak Spicy Chicken So Good lebih mudah lagi. Cukup panaskan minyak dalam wajan hingga panas, lalu goreng Spicy Chicken kurang lebih 2-3 menit. Mau dikukus atau dipanggang juga bisa ya, karena sebenarnya produknya sudah matang.
[caption width="1080" align="aligncenter"]
Persiapan memasak Capjay dan Chicken Spicy So Good[/caption]


Yang saya suka dari Spicy Chicken So Good adalah, rasanya enak dan bumbunya juga meresap. Jadi berasa makan ayam ala resto deh.
Meskipun kami adalah keluarga Jawa tulen yang sehari - hari sumber karbohidratnya tak bisa lepas dari nasi, namun sesekali saya mengganti karbohidrat dengan pasta, mie, atau kentang agar lebih variatif sekaligus mengenalkan beragam sumber karbohidrat pada anak - anak.
Jika diterapkan dalam menu piring gizi seimbang, contohnya seperti Spaghetti Oglio Olio dengan Chicken Stick So Good, salad sayuran, buah potong dan segelas air putih.
Spaghetti Oglio Olio ala saya cara masaknya sederhana, hanya spaghetti yang sudah dirubis ditumis dengan cacahan bawang putih dan minyak zaitun, dibumbui garam dan merica, lalu diberi keju parut. Sedangkan salad sayuran membuatnya juga mudah, yaitu taruh wortel dan kol yang sudah diiris tipis dalam sebuah wadah, beri air hingga sayuran terendam, lalu beri cuka, garam dan gula dengan perbandingan sama. Chicken Stick So Good cukup digoreng hingga menguning dalam minyak panas, lalu tiriskan.
Selain contoh diatas, menu piring gizi seimbang juga bisa dibuat dalam menu sepinggan, selama komposisinya memenuhi konsep gizi seimbang (35% karbohidrat, 35% sayur, 15% protein dan 15% buah). Contohnya seperti roti isi telur dan sayur, mie goreng sosis sayur, nasi panggang daging wortel, dan lain sebagainya sesuai dengan kreasi ibu.
***
Menciptakan generasi sehat tentunya dimulai dari lingkungan keluarga kita. Salah satu solusinya yaitu dengan mengaplikasikan menu piring gizi seimbang ke dalam menu sehari - hari. Untuk solusi protein yang cepat pldan praktis, serahkan saja pada So Good. Jadi, sudahkah ibu menerapkan menu piring gizi seimbang di rumah?
Tentu saja
Comments
Post a Comment