Skip to main content

Review Soto Betawi H. Mamat Teras Yasmin Bogor

Seminggu ini anak - anak pada batuk pilek. Awalnya si kakak duluan yang kena, gara - gara makan es krim. Biarpun si adek udah dijaga sedemikian rupa supaya gak ketularan akhirnya tetep kena juga.

Adek ini punya bakat asma yang pemicunya dari flu. Jadi kalo udah batpil mesti wanti - wanti juga. Dan memang bener, waktu mulai ketularan, batuknya masih sopan, sesekali uhuk uhuk. Begitu masuk hari kedua mulai intens. Malamnya pun gak bisa tidur karena keganggu batuk dan beberapa kali muntah karena keganjel dahak. Selain itu nafasnya juga mulai berat. Duh dekk.

Akhirnya pas hari ketiga periksa ke dokter anak langganan Dr. Dewi Amirasari di Hermina Bogor yang kemudian seperti biasa dikasih rujukan fisioterapi untuk inhalasi, dimana rekomendasinya inhalasi dilakukan sampai 3-5 kali.

Alhamdulillah ya Aruna cocok sama obat yang dikasi sama bu dokter, karena pas malem batuknya udah gak separah kemarin. Boboknya juga lebih tenang. Biarpun kalo udah sekali batuk masih kayak tembak - tembakan, alias lama berentinya.

Hari ini si adek inhalasi lanjutan yang kedua. Berhubung kemarin mamah udah belanja, akhirnya rencananya hari ini nganter adek inhalasi sekalian wiskul.

Biasanya kalo berobat ke Hermina Bogor, kita langsung cari parkir di Teras Yasmin yang jaraknya nggak begitu jauh dari Hermina Bogor. Soalnya tiap kali cari parkir di Herminanya selalu makan ati ya bo', penuh selalu.

Teras Yasmin ini merupakan salah satu tempat nongkrong di kota Bogor yang terdiri daru beberapa tempat makan dengan lahan parkir yang cukup luas. Selama 4 tahun tinggal di Bogor, 2 tempat yang selalu saya kunjungi di Teras Yasmin ini cuma Domino Pizza dan Bakso Goendoel aja, hahaha. Gimana ya, saya dan suami tipe orang setia, termasuk masalah makan juga sukanya ke situ - situ lagi yang udah sering dikunjungi, hahaha. Tapi kadang - kadang kita suka bingung sendiri nih kalau ada sodara ke Bogor nanya rekomendasi tempat makan karena kita gak pernah  bisa kasih jawaban yang memuaskan.

Itulah sebabnya mulai tahun ini kita sepakat untuk nyoba berbagai tempat makan di kota Bogor ini.

Kali ini kita sepakat nyobain Soto Betawi H. Mamat yang letaknya ada di lantai 2 Teras Yasmin.

[caption width="1080" align="aligncenter"]Soto Betawi H. MamatTampak depan Soto Betawi H. Mamat Teras Yasmin[/caption]

[caption width="1080" align="aligncenter"]Soto Betawi H. MamatHalaman depan Soto Betawi H. Mamat[/caption]Kami pikir tempatnya sepi, karena letaknya gak cukup strategis ya, karena harus naik ke lantai 2. Tapi ternyata pas masuk lumayan banyak juga pengunjungnya. Setelah cari spot di pojokan, pelayan datang menyerahkan daftar menunya ke meja kami.

Soto betawi H. Mamat



Jujur ya, waktu disodori daftar menu mendadak agak menyesal milih datang kesini. Soto doang bo' belum pake nasi kok  ngelebihin 2 porsi  nasi padang lauk rendang. Rasanya pingin lari ke warung soto bogor langganan yang harganya lebih bersahabat. Inilah yang sebenarnya bikin saya males nyoba - nyoba tempat makan karena males dikejutkan dengan harga makanan yang terkadang sudah bikin ilfiil duluan. Kalo bapak - bapak sih nyantai ya, tapi buat ibu - ibu macam saya ya sedikit perhitungan juga kalo makan diluar. Kalo harganya lumayan ekspektasinya juga tinggi, rasanya kudu enak dong.

Akhirnya kita pesen soto betawi, sop betawi, nasi 2 porsi dan teh anget.

[caption width="1080" align="aligncenter"]Soto Betawi H. MamatSoto Betawi H. Mamat[/caption]

[caption width="1080" align="aligncenter"]Soro betawi H. MamatSop Betawi H. Mamat[/caption]

[caption width="2250" align="aligncenter"]Soto Betawi H. MamatNasi dengan acar dan sambal[/caption]

Sebenarnya 1 porsi soto atau sop ini bisa untuk 2 orang karena isinya lumayan banyak. Isian sop dan soto betawi disini gak ada bedanya, cuma terdiri dari irisan tomat, emping dan potongan daging. Perasaan tadi juga nggak liat daun bawang atau bawang goreng. Yang membedakan cuman kuahnya aja. Kalo soto betawi pake kuah santan, sopnya kuah bening. Yang bikin saya maklum dengan harga yang ditawarkan adalah potongan dagingnya yang royal. Dalam semangkuk kayaknya ada 20an potong daging ukuran dadu besar.

Kalau ingin makan versi irit disini sebaiknya cukup beli 1 porsi sop/soto plus pesan kuah tambahan, dijamin bisa buat makan 2-3 orang.

Tapi untuk rasa, I'm sorry to say, untuk lidah saya rasanya standard. Soto betawinya agak manis. Kuah sopnya juga rasanya biasa saja, nggak yang gurih sop. Atau memang rasanya seperti itu entah juga. Saya masih lebih suka soto betawi yang dulu sering saya beli di kantin kampus, karena rasanya ngangenin dan bikin kita pingin kembali lagi.

Kalau ditanya akan balik lagi makan kesini? Kayaknya sih nggak.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Tentang Jeruk Bali dan Manfaatnya

 Assalamualaikum. Beberapa waktu yang lalu, ayahnya Una & Kira menemani ibu mertua mudik ke kampung halamannya di Paron, Ngawi. Ibu mertua selama ini tinggal bersama kakak ipar di Jakarta. Sesekali, beliau pulang ke Ngawi untuk menengok rumah satu - satunya, dan saudara – saudara jauh yang ada disana. Tapi untuk mudik kali ini, bukan mudik seperti biasanya, melainkan untuk urusan jual beli rumah. Dengan demikian, bisa dibilang ini mudik terakhir ke Ngawi, mengingat tak ada banyak alasan bagi keluarga suami untuk berkunjung ke Ngawi lagi, selain hanya untuk bernostalgia saja. Biasanya kalau sudah pulang kampung begitu pasti banyaaak sekali oleh – oleh yang dibawa ibu mertua. Mulai dari sambel kacang   homemade yang super endes, kripik tempe, serta krupuk beras untuk teman makan pecel. Kadang, bawang merah, bawang putih, sayur mayur, jeruk - jerukan dan lombok – lombokan juga seringkali turut diboyong serta dalam rombongan oleh – oleh yang dibawa ibu, “Di Paron tu kayak ...

Jadi Ibu Bahagia, Hadirkan Masakan Penuh Cinta Bersama KRAFT Quick Melt

  Tak terasa ya, sudah hampir 3 bulan ini anak - anak aktif bersekolah lagi, seperti sebelum pandemi. Bagaimana bu? Apakah setiap pagimu selalu berseri - seri dalam menyambut hari. Ataukah bertanduk dan berubah wujud menjadi reog, macan hingga barongsai? Nah, ketika menyimak grup obrolan ibu - ibu. Ternyata banyak juga ya, yang mengalami culture shock di era back to normal school ini. Jangankan yang rumahnya jauh dari sekolah. Yang dekatpun, keluhannya tak jauh beda. Ibu - ibu ini, setiap paginya seperti berkejaran dengan kereta api. Nggak pernah absen mengomel dan menyanyi dengan nada tinggi. Berulang kali meminta anak - anak mereka untuk mandi, makan dan menyiapkan diri. Sambil sesekali melirik jam dinding yang terus berdetak tanpa henti. Aktivitas mengomel dan menyanyi ini biasanya juga dibarengi dengan adegan jungkir balik menyiapkan sarapan, menyiapkan bekal. Atau sambil bersiap - siap kerja, bagi ibu yang bekerja. Baru pagi hari, tapi rasanya sudah ngos - ngosan kehabisan ene...

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi...