Skip to main content

Resep Perkedel Ikan

Jadi sudah beberapa hari ini bibir mama dower, gara - gara ada beberapa sariawan gak sopan yang nangkring dengan cantik disana. Iya be-be-ra-pa. Tepatnya 4 biji. 2 biji di bibir bawah, 1 biji di sudut kanan bibir atas, dan 1 lagi di ujung lidah. Bayangkaaann bayangkaaan. Siapa yang bisa makan nikmat ditemani sariawan yang merongrong sepanjang hari. Mama juga gak tau gimana mulanya, tau - tau udah berasa cekot - cekot aja. Pertama masih dibiasa - biasain sambil terus meyakini kalo penderitaan ini akan berakhir. Akhirnya mulai gak betah dan ambil vitacimin, ditempelin ke sariawan. Maksudnya biarinlah sakit sebentar yg penting cepet sembuhnya. Perihnya gak bisa diungkapin kata - kata, cuma mata aja yang dleweran sambil berhadah hadah. Dan ternyata bukannya sembuh tapi sariawannya malah tambah lebar T___T. Efeknya jadi males ngomong dan males ngemil. Padahal biasanya kalo makanan dirumah cepet banget abisnya.

Selama ini sih kalo sariawan dibiarin aja, tapi kali ini gak nahan cekot - cekotnya. Akhirnya minta tolong ke ayah buat beliin albot*l pas pulang dari kantor. Ini kali pertama mama nyobain obat sariawan. Kata ayah Tedy sih gak sakit dan cepet sembuh sariawannya. Percaya aja dong. Selanjutnya obatnya mama tetesin ke cutton bud, dan begitu cutton budnya nyus ditempelin ke target..langsung "maaaaaakk..",  lengkingan mamapun kayaknya kedengeran sampe tetangga. Kata siapa nempelin abot*l ke sariawan gak sakit hahhh??! Emosi jiwa juga ni. Tapi ayah Tedy masih nyemangatin aja, jadinya mama tempelin lagi ke 1 sariawan..sesuai petunjuk kemasan nempelinnya 1 menit sambil berderai air mata..huhu. Mama nyerah, yg 2 lagi akhirnya dibiarin aja. Besoknya mama pikir bakal sembuh, eh ternyata masih perih juga :(.

Malah jadi curhat ya, padahal judulnya apa, hehe. Biarpun sariawan tapi tetep masak dong..cuman indera perasanya jadi agak ngehang, jadi masalah incip mengincip diserahkan ke ayah Tedy. Nah kalo resep perkedel ini mama dapet dari nonton Asian Food Channel, di acara Pati's Mexican Table. Kata chefnya sih perkedel ini tastenya perpaduan america mexico, namanya mexamericana flavour. Kalo mama tertariknya karna cara bikinnya yang simpel. Orang barat sana kan emang biasanya masak pake bumbu minimalis ya, gak pake ulek-ulek bawang dulu.  Terus chefnya pas makan juga kayaknya enak banget sambil muji - muji masakannya.Ya udah deh dicobain. Kalo resep aslinya pake daun ketumbar sama daging kepiting, tapi mama ganti pake daun seledri sama tongkol rebus. Secara daging kepiting mau cari dimana..jadi ya yang ada aja deh. Di toko sayur langganan mama suka ada tongkol rebus yang udah diiris2. Mama pikir teksturnya mirip - miriplah sama daging kepiting. Kalo dari segi rasa jujur aja mama sama ayah Tedy kurang suka..so so lah. Kurang nyamleng gitu bahasa jawanya. Kurang bawang brambang ketumbar, hehe. Mungkin jenis ikannya jg gak cocok kalii ya. Tongkol emang lebih enak disambel atau dibikin kari ikan. Tapi ajaibnya Kirana kok mau ya. Waktu mau disuapin sih bilangnya "Gak mau pake itu ma", tapi tetep aja mama dulangin, umpetin di bawah nasi. Eh, abis juga sepiring..hahaha. Next time pingin coba pake tuna kaleng, kan lebih enak rasanya..atau ikan lele yang dikukus dulu diambil dagingnya. Kalo menurut lidah mama sih resep ini masih belum sempurna ya, butuh sentuhan bawang dkk. Tapi kalo tertarik mencoba yang ini berikut resepnya.



Perkedel Ikan


Bahan
15 gr daun seledri
50 gr mayones
2 butir telur
150 gr daging kepiting/tuna kaleng/ikan kukus ambil dagingnya
1 sdm keju parut
garam gula dan merica secukupnya.
2 sdm butter/margarin untuk menggoreng

Cara membuat
1. Aduk rata semua bahan menjadi 1, bentuk bulat - bulat dengan 2 buah sendok atau scop es krim.
2. Panaskan butter/margarin, tunggu hingga  mencair dan bergelembung
3. Masukkan bulatan adonan ke wajan satu persatu,(atau bisa juga langsung menyendokkan adonan satu persatu taruh ke wajan) tunggu hingga 1 sisi matang, balik pelan - pelan karena struktur adonannya agak lemas, tunggu hingga matang lalu angkat




Comments

Popular posts from this blog

Cerita Tentang Jeruk Bali dan Manfaatnya

 Assalamualaikum. Beberapa waktu yang lalu, ayahnya Una & Kira menemani ibu mertua mudik ke kampung halamannya di Paron, Ngawi. Ibu mertua selama ini tinggal bersama kakak ipar di Jakarta. Sesekali, beliau pulang ke Ngawi untuk menengok rumah satu - satunya, dan saudara – saudara jauh yang ada disana. Tapi untuk mudik kali ini, bukan mudik seperti biasanya, melainkan untuk urusan jual beli rumah. Dengan demikian, bisa dibilang ini mudik terakhir ke Ngawi, mengingat tak ada banyak alasan bagi keluarga suami untuk berkunjung ke Ngawi lagi, selain hanya untuk bernostalgia saja. Biasanya kalau sudah pulang kampung begitu pasti banyaaak sekali oleh – oleh yang dibawa ibu mertua. Mulai dari sambel kacang   homemade yang super endes, kripik tempe, serta krupuk beras untuk teman makan pecel. Kadang, bawang merah, bawang putih, sayur mayur, jeruk - jerukan dan lombok – lombokan juga seringkali turut diboyong serta dalam rombongan oleh – oleh yang dibawa ibu, “Di Paron tu kayak ...

Jadi Ibu Bahagia, Hadirkan Masakan Penuh Cinta Bersama KRAFT Quick Melt

  Tak terasa ya, sudah hampir 3 bulan ini anak - anak aktif bersekolah lagi, seperti sebelum pandemi. Bagaimana bu? Apakah setiap pagimu selalu berseri - seri dalam menyambut hari. Ataukah bertanduk dan berubah wujud menjadi reog, macan hingga barongsai? Nah, ketika menyimak grup obrolan ibu - ibu. Ternyata banyak juga ya, yang mengalami culture shock di era back to normal school ini. Jangankan yang rumahnya jauh dari sekolah. Yang dekatpun, keluhannya tak jauh beda. Ibu - ibu ini, setiap paginya seperti berkejaran dengan kereta api. Nggak pernah absen mengomel dan menyanyi dengan nada tinggi. Berulang kali meminta anak - anak mereka untuk mandi, makan dan menyiapkan diri. Sambil sesekali melirik jam dinding yang terus berdetak tanpa henti. Aktivitas mengomel dan menyanyi ini biasanya juga dibarengi dengan adegan jungkir balik menyiapkan sarapan, menyiapkan bekal. Atau sambil bersiap - siap kerja, bagi ibu yang bekerja. Baru pagi hari, tapi rasanya sudah ngos - ngosan kehabisan ene...

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi...