Skip to main content

Kisah Pisang Goreng Madu Bu Nanik dan Video Cara Membuat Pisang Goreng Madu

Beberapa hari yang lalu mama diberi satu sisir pisang oleh tetangga yang baik hati. Tapi kurang paham juga sih jenis pisangnya pisang apa. Ukuran pisangnya itu sedang, lebih besar dari pisang mas, tapi lebih kecil dari pisang uli. .

Permasalahannya adalah, anak - anak itu kurang suka makan pisang secara langsung, kecuali pisang cavendish. Jadi untuk pisang jenis lainnya ya biasanya mama olah dulu jadi makanan yang lain.

Olahan yang paling cepat, dan paling gampang dari pisang ya apalagi kalau bukan pisang goreng. Akhirnya mama buat pisang goreng madu, terinspirasi dari pisang goreng madunya bu Nanik.

Ngomong - ngomong soal pisang goreng madu bu Nanik, sebenarnya mama belum pernah mencoba secara langsung sih, hanya mendengar berita viralnya saja yang beberapa kali mendarat layar hengpon mama.

Kalau melihat asal namanya, jelas sekali ya kalau pisang goreng madu ini pastilah menggunakan madu sebagai salah satu bahan bakunya.

Namun yang sangat menarik perhatian mama adalah, wujud dari pisang goreng bu Nanik tu gosong banget bund, tampak kurang meyakinkan, hehe. Tapiii ternyata justru disitulah letak kelezatannya. Karena penampilan gosong dari pisang goreng bu Nanik itu ternyata berasal dari karamelisasi madu, baik dari madu cair yang ditambahkan pada adonan basah, maupun madu dari pisang itu sendiri.

Buat pecinta manis dan pecinta pisang, tentunya sih nggak akan melewatkan kuliner pisang goreng bu Nanik yang berlokasi di Tanjung Duren Jakarta Barat ini ya.

Selain itu, proses pembuatan dari pisang goreng madu bu Nanik ini ternyata juga cukup unik lho. Kalau pisang goreng pada umumnya hanya mencampur adonan basah dengan pisang lalu digoreng. Maka pisang goreng madu bu Nanik, setelah digoreng, pisang gorengnya dicelup ke air madu, lalu digoreng lagi hingga krispy dan gosong.

Wawww, ternyata yang gosong - gosong juga bisa memikat dan mempesona ya, xixixi.

Nahh, kalau sekarang cukup viral dan terkenal, ternyata awalnya pisang goreng madu bu Nanik ini hanya untuk konsumsi keluarga sendiri lho. Dan ketika akhirnya memutuskan untuk berjualan, pisang goreng bu Nanik awalnya dicibir dan kurang laku di pasaran karena penampilannya yang nggak se-umum pisang goreng biasanya.

Tapi rasa memang nggak pernah bohong ya bund. Didukung juga dengan kegigihan dan keuletannya, akhirnya pisang goreng madu bu Nanik bisa diterima oleh konsumen hingga bisa membuka cabang di beberapa tempat

Nah, kalau teman - teman ingin mencicipi pisang goreng madu ala - ala bu Nanik, bisa simak video di bawah ini. Hanya saja kalau mama pribadi emang meng-skip proses mencelup pisang goreng ke cairan madu dan digoreng kembali. Karena menurut mama kalorinya jadi tinggi banget, hehe.

Tanpa dicelup ke air madu dan digoreng lagi, pisang goreng madu berikut ini juga udah enak banget kokkk.


Comments

Popular posts from this blog

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi di

Jalan - jalan ke Cibinong City Mall untuk Akhir Pekan yang Menyenangkan

Saat weekdays , pagi - pagi sekali ayah sudah berangkat bekerja. Kirana menghabiskan setengah harinya di sekolah. Sementara saya, sepanjang hari berjibaku dengan berbagai urusan rumah tangga sambil mengasuh Aruna. Rutinitas seperti ini, otomatis membuat family time yang terbangun pada hari kerja sangat terbatas waktunya. Itu sebabnya, kita semua selalu mendamba weekend, bukan? Weekend atau akhir pekan, bagi saya adalah saatnya family time . Dimana semua anggota keluarga bisa berkumpul lengkap dan menghabiskan waktu bersama. Salah satunya dengan pergi jalan - jalan. Dengan segala kepenatan yang begitu terasa saat hari kerja, tentunya semua ingin jalan - jalan saat akhir pekan. Apalagi saya, ibu rumah tangga yang sehari - harinya hanya di rumah saja. Masa iya akhir pekannya nggak kemana - mana? Tentunya sayalah yang paling semangat mengajak orang rumah untuk jalan - jalan. Jalan - jalan keluarga kami itu nggak neko - neko kok. Yang penting membuat

Maksimalkan Cantik Alamimu dengan Perawatan Tubuh Praktis ala Velvy Beauty

Punya suami yang tak romantis itu seringkali membuat diri ini gigit jari. Bayangkan saja, selama 7 bulan pacaran hingga 7 tahun menikah, tak pernah sekalipun ia memberi bunga atau puisi yang sering diharap - harap sang istri.                                         Padahal istrinya ini ingin sekali merasakan berbunga - bunganya hati ketika diberi sekuntum mawar. Setidaknya, setahun sekali lah, pada saat ulang tahun atau wedding anniversary. Meski sudah diberi kode keras, namun tak pernah sekalipun ia mengabulkannya. Sebagai ganti, ia selalu membawa cake ulang tahun untuk dikunyah bersama. Oh my god . Suami saya ini selalu punya pembelaan sendiri kenapa tak pernah mau memberikan bunga untuk istrinya. Katanya, kalau bunga adalah lambang cinta, maka bunga itu pasti layu dan berguguran. Sementara cintanya pada sang istri akan selalu abadi dan berkembang. sumber : tenor.com Kalau sudah bilang begitu biasanya saya langsung balik kanan, pura - pura nggak dengar sambi