Skip to main content

Puding Gradasi Buah Naga

Punya buah naga merah1 biji yang udah 1 minggu ndekem di kulkas. Pinginnya dibuat sesuatu, soalnya kalo dimakan gitu aja Kirana gak begitu suka, apalagi ayahnya, beuhh..disuapin juga emoh - emoh. Katanya buah naga rasanya sepo hambar, gak enak. Kalo mama sih suka, mau buah naga putih ato merah suka semua, cara makannya buah naga dibelah 2, terus langsung disendokin, kayak makan puding, hihi. Kata mamah sih seger, apalgi kalo dimasukin kulkas dulu.

Setelah jalan, jalan akhirnya mamah terdampar disini. Kayaknya seru nih kalo buah naga dibikin puding, Kirana kan suka juga makan puding. Iyes, jadi sebenernya maksud hati mamah mau bikin puding lapis buah naga yang seharusnya bentuknya cantik, lapisan atas warna merah, terus bawahnya putih. Ini kali pertama mama coba bikin puding lapis, dan karena penjelasannya kurang rinci, jadinya mama terperosok, huhu. Bahan merah dan bahan putih mama masak barengan. Setelah mendidih bahan merah mama tuang dulu ke cetakan, habis itu bahan putih mama tuang diatasnya. Pikir mama nanti bakalan ngambang bahan putihnya misah sendiri, ehhh ternyata malah nyampur T_T. Yawda pasrah aja kan gak bisa diapa - apain. Setelah browsing sana sini akhirnya baru ngerti kalo bikin puding lapis itu cara buatnya nunggu lapisan yang bawah ngeras dulu, baru deh bikin lapisan yang atasnya. Dan sebelum dituang, lapisan bawah ditusuk - tusuk dulu, biar cairan yang diatasnya bisa masuk ke sela - selanya, supaya nempel gitu gak misah. Next time mau coba lagi deh.

Setelah dipotong - potong kok cantik juga ya, warnanya gradasi gitu, dari pink ke merah tua. Dan setelah diicip ternyata rasanya enak juga, Kirana juga doyan. Gak jadi sedih deh, hehe. Berhubung laris dan pada doyan, jadinya mejeng di blog deh resepnya :D. Dibawah ini resep yang udah mama modifikasi ya, menyesuaikan bahan di rumah. Kalo mau coba resep aslinya monggo klik link yang ada diatas.



Puding Gradasi Buah Naga

Bahan merah
1 bungkus agar - agar plain
1 buah naga merah tanpa kulit, blender
100 gr gula pasir
600 ml air

Bahan putih
1 bungkus agar - agar plain
2 sachet susu kental manis
50 gr gula pasir
250 ml susu cair
350 ml air

Cara membuat
1. Campur bahan merah, didihkan.
2. Campur bahan putih, didihkan.
3. Tuang bahan merah ke dalam cetakan.
4. Tuang bahan putih diatas bahan merah, sesendok demi sesendok.
5. Dinginkan


Comments

Popular posts from this blog

Cerita Tentang Jeruk Bali dan Manfaatnya

 Assalamualaikum. Beberapa waktu yang lalu, ayahnya Una & Kira menemani ibu mertua mudik ke kampung halamannya di Paron, Ngawi. Ibu mertua selama ini tinggal bersama kakak ipar di Jakarta. Sesekali, beliau pulang ke Ngawi untuk menengok rumah satu - satunya, dan saudara – saudara jauh yang ada disana. Tapi untuk mudik kali ini, bukan mudik seperti biasanya, melainkan untuk urusan jual beli rumah. Dengan demikian, bisa dibilang ini mudik terakhir ke Ngawi, mengingat tak ada banyak alasan bagi keluarga suami untuk berkunjung ke Ngawi lagi, selain hanya untuk bernostalgia saja. Biasanya kalau sudah pulang kampung begitu pasti banyaaak sekali oleh – oleh yang dibawa ibu mertua. Mulai dari sambel kacang   homemade yang super endes, kripik tempe, serta krupuk beras untuk teman makan pecel. Kadang, bawang merah, bawang putih, sayur mayur, jeruk - jerukan dan lombok – lombokan juga seringkali turut diboyong serta dalam rombongan oleh – oleh yang dibawa ibu, “Di Paron tu kayak ...

Jadi Ibu Bahagia, Hadirkan Masakan Penuh Cinta Bersama KRAFT Quick Melt

  Tak terasa ya, sudah hampir 3 bulan ini anak - anak aktif bersekolah lagi, seperti sebelum pandemi. Bagaimana bu? Apakah setiap pagimu selalu berseri - seri dalam menyambut hari. Ataukah bertanduk dan berubah wujud menjadi reog, macan hingga barongsai? Nah, ketika menyimak grup obrolan ibu - ibu. Ternyata banyak juga ya, yang mengalami culture shock di era back to normal school ini. Jangankan yang rumahnya jauh dari sekolah. Yang dekatpun, keluhannya tak jauh beda. Ibu - ibu ini, setiap paginya seperti berkejaran dengan kereta api. Nggak pernah absen mengomel dan menyanyi dengan nada tinggi. Berulang kali meminta anak - anak mereka untuk mandi, makan dan menyiapkan diri. Sambil sesekali melirik jam dinding yang terus berdetak tanpa henti. Aktivitas mengomel dan menyanyi ini biasanya juga dibarengi dengan adegan jungkir balik menyiapkan sarapan, menyiapkan bekal. Atau sambil bersiap - siap kerja, bagi ibu yang bekerja. Baru pagi hari, tapi rasanya sudah ngos - ngosan kehabisan ene...

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi...