Skip to main content

Resep Fuyunghai balita

Masih punya adonan steak tempe kukus di freezer, waktu digoreng ternyata kok enak juga ya. karena komposisi tempenya lebih banyak jadi rasanya emang dominan tempe, tapi rasa ayam gitu gurih banget. sebagian diiris tipis - tipis terus digoreng, sebagian lagi dibikin fuyunghai, untuk lauk Kirana seharian ini. Karena udah kesiangan jadinya gak sempet bikin saus2an buat temennya fuyunghai. Kalo Kirana makannya langsung pake kecap aja. Kecapnya kecap lokal spesial import dari kampung halaman hihi. Soalnya kalo kecap lokal kan masih murni rasanya, kalo dah masuk supermarket biasanya udah ditambahi macem - macem kan. Buktinya waktu itu pernah gak sengaja lupa nutup botol kecap, eh pas baru nyadar ternyata udah dirubung semut. Tapi pas mama nyobain mbuka botol kecap supermarket semaleman, paginya masih bersih aja, gak ada satu semutpun yang nangkring.

Adonan fuyunghai ini tidak mama goreng, tapi dicetak pake cetakan apem, biar hasilnya cantik dan gak banyak minyak juga. Alhamdulillah nona kecil maemnya lahap banget. Seneng deh kalo bikin lauk - lauk model gini, sekali hap macem - macem bahan masuk. Ada telur, keju, tempe, ayam, wortel, daun bawang. Kalo mau lebih padat gizi lagi bisa ditambah bahan lagi tuh. Di bawah ini resepnya bun, selamat mencoba ya. Soal penampilan gak usah dihiraukan, yang penting rasanya ya ^^V.




Resep Fuyunghai Balita

Bahan
2 butir telur
2 sdm tepung beras
1/2 buah wortel
1 batang daun bawang
adonan steak tempe kukus secukupnya => bisa diganti ayam giling atau udang biar gurih
1 sdm keju parut
1 siung bawang merah
1 siung bawang putih
garam gula merica secukupnya
minyak goreng secukupnya

Cara membuat
1. Parut wortel, potong kubus adonan steak tempe, dan iris halus daun bawang

2. Haluskan bawang merah, bawang putih, garam dan merica.
3. Kocok lepas telur, masukkan ke dalam bahan - bahan, tambahkan keju parut, tepung beras dan bumbu halus
4. Panaskan cetakan apem, tuang 1 sdt minyak goreng ke dalam tiap - tiap lubang cetakan, lalu masukkan adonan fuyunghai ke dalam cetakan.



  

Comments

Popular posts from this blog

Insto Dry Eyes, Solusi Seketika Untuk Gejala Mata Kering Saat Mengemudi Mobil

Gejala mata kering bisa datang tiba – tiba dan mengganggu aktivitas kita. Entah itu saat sedang asyik membaca, marathon nonton drama Korea, atau mengemudi di jalan raya. Jangan dibiarkan saja, Untuk gejala mata kering, Insto Dry Eyes solusinya. Setiap kali memperhatikan suami tatkala ia sedang mengemudi, saya selalu berpikir bahwa mengemudi mobil itu hal yang mudah. Hanya menggoyang setir, mengganti gigi, menginjak pedal gas dan pedal rem saja kan? Apa sih sulitnya? Tapi secara praktik, mengemudi mobil itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Karena ada entitas tak berwujud lain yang mesti diperhitungkan. Seperti feeling , respon berpikir, fokus dan konsentrasi.  Mengemudi mobil juga butuh mental yang berani, serta koordinasi yang apik antara mata, tangan dan kaki. Apalagi untuk mengemudi di jalan raya. Lengah sedikit tak hanya dapat membahayakan diri sendiri saja, namun juga bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya. Hal yang paling krusial saat mengemudi di

Jalan - jalan ke Cibinong City Mall untuk Akhir Pekan yang Menyenangkan

Saat weekdays , pagi - pagi sekali ayah sudah berangkat bekerja. Kirana menghabiskan setengah harinya di sekolah. Sementara saya, sepanjang hari berjibaku dengan berbagai urusan rumah tangga sambil mengasuh Aruna. Rutinitas seperti ini, otomatis membuat family time yang terbangun pada hari kerja sangat terbatas waktunya. Itu sebabnya, kita semua selalu mendamba weekend, bukan? Weekend atau akhir pekan, bagi saya adalah saatnya family time . Dimana semua anggota keluarga bisa berkumpul lengkap dan menghabiskan waktu bersama. Salah satunya dengan pergi jalan - jalan. Dengan segala kepenatan yang begitu terasa saat hari kerja, tentunya semua ingin jalan - jalan saat akhir pekan. Apalagi saya, ibu rumah tangga yang sehari - harinya hanya di rumah saja. Masa iya akhir pekannya nggak kemana - mana? Tentunya sayalah yang paling semangat mengajak orang rumah untuk jalan - jalan. Jalan - jalan keluarga kami itu nggak neko - neko kok. Yang penting membuat

Maksimalkan Cantik Alamimu dengan Perawatan Tubuh Praktis ala Velvy Beauty

Punya suami yang tak romantis itu seringkali membuat diri ini gigit jari. Bayangkan saja, selama 7 bulan pacaran hingga 7 tahun menikah, tak pernah sekalipun ia memberi bunga atau puisi yang sering diharap - harap sang istri.                                         Padahal istrinya ini ingin sekali merasakan berbunga - bunganya hati ketika diberi sekuntum mawar. Setidaknya, setahun sekali lah, pada saat ulang tahun atau wedding anniversary. Meski sudah diberi kode keras, namun tak pernah sekalipun ia mengabulkannya. Sebagai ganti, ia selalu membawa cake ulang tahun untuk dikunyah bersama. Oh my god . Suami saya ini selalu punya pembelaan sendiri kenapa tak pernah mau memberikan bunga untuk istrinya. Katanya, kalau bunga adalah lambang cinta, maka bunga itu pasti layu dan berguguran. Sementara cintanya pada sang istri akan selalu abadi dan berkembang. sumber : tenor.com Kalau sudah bilang begitu biasanya saya langsung balik kanan, pura - pura nggak dengar sambi